Kunjungan ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata kepedulian Pemprov Sulut terhadap ratusan mahasiswa asal Sulut yang menempuh pendidikan tinggi di Universitas Padjadjaran (Unpad) dan perguruan tinggi lainnya di Jawa Barat. Didampingi Asisten III Bidang Administrasi Umum Fransiscus Manumpil, beserta rombongan pejabat Pemprov Sulut, Gubernur YSK langsung menyapa satu per satu penghuni asrama. Suasana akrab pun tercipta saat ia berdialog santai, mendengarkan cerita perjuangan mereka, mulai dari adaptasi cuaca Bandung yang sejuk hingga tantangan akademik yang menantang.
"Asrama ini bukan sekadar tempat tinggal, tapi rumah kedua bagi anak-anak Sulut di perantauan. Pemerintah akan memperhatikan fasilitasnya agar mereka semakin bersemangat menimba ilmu demi masa depan daerah kita," ujar Gubernur YSK dengan nada penuh semangat, di sela-sela kunjungan. Janji renovasi gedung asrama yang lebih representatif dan nyaman pun disampaikan tegas, sebagai langkah konkret untuk meningkatkan kualitas hidup mahasiswa. Rencana ini mencakup peningkatan fasilitas dasar seperti kamar mandi, ruang belajar bersama, hingga area rekreasi, yang diharapkan rampung dalam waktu dekat untuk mendukung prestasi akademik mereka.
Puncak kehangatan kunjungan terjadi saat Gubernur YSK dan istrinya, Ny. Anik Yulius Selvanus, menggelar makan siang bersama seluruh mahasiswa Sulut di Bandung. Acara di Restoran Ahong, kawasan Paskal Hyper Square, berlangsung meriah dengan hidangan khas Sunda yang menggugah selera, diselingi tawa dan cerita ringan. Di momen santai itu, Gubernur YSK menyampaikan pesan inspiratif: para mahasiswa harus tetap menjaga semangat belajar, menjunjung tinggi nama baik daerah, serta siap menjadi agen perubahan untuk kemajuan Sulawesi Utara.
"Kami bangga dengan semangat adik-adik semua. Jadilah generasi yang berintegritas, berprestasi, dan membawa nama harum Sulut di tingkat nasional," tutur Gubernur YSK dengan optimisme yang menular, disambut tepuk tangan meriah dari para mahasiswa.
Reaksi para penghuni asrama pun begitu antusias. Seorang mahasiswa semester akhir, Rina Tumewu, mengaku terharu karena merasa 'dijauhkan jarak, tapi dekatkan hati' oleh pemimpin daerahnya. "Kunjungan Pak Gubernur ini seperti suntikan semangat baru. Kami merasa didukung penuh, bukan hanya materi tapi juga moral," katanya sambil berbagi rasa syukur atas perhatian langsung ini. Sementara itu, Ketua Pengelola Asrama, Daniel Lontaan, menambahkan bahwa inisiatif renovasi akan sangat membantu, mengingat asrama yang dibangun sejak 2010-an ini sudah mulai menunjukkan tanda-tanda keausan akibat pemakaian intensif.
Kunjungan ini sejalan dengan visi Pemprov Sulut di bawah kepemimpinan Gubernur YSK untuk membangun sumber daya manusia unggul. Sebagai provinsi dengan potensi pariwisata dan perikanan yang melimpah, Sulut membutuhkan talenta muda yang kompetitif untuk mendorong pembangunan berkelanjutan. Dengan dukungan seperti ini, diharapkan lebih banyak mahasiswa Sulut meraih prestasi nasional, sekaligus membawa pulang ilmu untuk membangun tanah airnya.
Bagi para perantau muda, momen ini menjadi pengingat bahwa Bumi Nyiur Melambai selalu membuka tangan lebar-lebar. Seperti kata Gubernur YSK, "Kalian adalah masa depan kami—dan kami tak akan pernah lelah merawatnya." (Red/Sulut1news.com)
