-->

Iklan

Dukungan Mengalir untuk Pjs Ketua BPMS GMIM

, November 07, 2025 WIB Last Updated 2025-11-08T06:25:58Z

James Sumendap Serahkan Pernyataan Sikap Berisi 11 Usulan Konstruktif Demi Keutuhan Gereja

Tomohon, 8 November 2025 – Dukungan terhadap Pdt Dr. Adolf Wenas, M.Th sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM terus menguat. Jumat (7/11/2025), James Sumendap, bersama sejumlah tokoh jemaat, pelayan khusus, dan aktivis gereja, menyerahkan pernyataan sikap tertulis kepada Kwartet BPMS di Kantor Sinode GMIM, Tomohon.

Dokumen tersebut diterima langsung oleh Pdt Dr. Adolf Wenas (Pjs Ketua), Pnt Recky Montong (Wakil Ketua), Pnt Yudi Robot (Sekretaris), dan Dkn Windy Lucas (Bendahara). Dalam pernyataan itu, kelompok yang dipimpin Sumendap menyatakan dukungan penuh terhadap keputusan Rapat BPMS 27 Oktober 2025, yang menetapkan Pdt Wenas sebagai Pjs Ketua sekaligus memberhentikan Pdt Yani Rende sebagai Plt Ketua.

James Sumendap, yang dikenal sebagai Panglima Panji Yosua, menegaskan bahwa kehadirannya dalam forum-forum GMIM belakangan ini semata-mata sebagai anggota jemaat biasa. “Saya hadir sebagai pribadi, bukan sebagai Panglima Panji Yosua,” ujarnya saat menyerahkan dokumen tersebut kepada pimpinan sinode.

Selain pernyataan dukungan, kelompok Sumendap juga menyertakan kajian teologis dan 11 usulan konstruktif untuk memperkuat tata kelola gereja. Kajian itu menegaskan pentingnya karakter kepemimpinan yang berlandaskan Tata Dasar dan Tata Gereja GMIM, termasuk prinsip gereja yang esa, kudus, am, dan rasuli, serta keteladanan pelayan khusus sebagaimana diatur dalam Peraturan tentang Pelayan Khusus (PTPK).

Isi dokumen empat halaman itu memuat 11 rekomendasi yang di antaranya menyerukan agar BPMS segera melaporkan hasil keputusan rapat ke SMST November 2025, mengagendakan pemilihan Ketua BPMS definitif, menjaga netralitas gereja dari kepentingan politik, serta memperkuat transparansi pengelolaan keuangan dan aset. Kelompok ini juga mendorong penyelenggaraan Sidang Majelis Sinode Istimewa (SMSI) 2026 untuk merevisi Tata Gereja 2021 sebelum pemilihan Penatua dan Diaken.

Langkah tersebut disambut positif oleh Kwartet BPMS. Namun, di sisi lain, muncul pandangan berseberangan dari kelompok Pdt Dan Sompe dan sejumlah anggota Majelis Sinode yang menilai keputusan BPMS memberhentikan Ketua dan Plt Ketua melampaui kewenangan yang seharusnya menjadi hak Sidang Majelis Sinode Tahunan (SMST). Mereka menilai keputusan itu berpotensi memperdalam ketegangan internal GMIM.

Menanggapi perbedaan itu, kelompok Sumendap menegaskan bahwa 11 usulan mereka merupakan bentuk niat baik untuk membangun kembali keutuhan dan kepercayaan jemaat. Mereka mendorong agar setiap pelayan dan jemaat menempatkan kepentingan gereja di atas kepentingan pribadi maupun kelompok, sembari menjaga keteladanan dan keharmonisan pelayanan di seluruh aras GMIM.

“Tuhan kiranya menolong dan memberkati Gereja-Nya. Selamat bekerja Pjs Ketua Sinode Pdt Dr. Adolf Wenas, M.Th. Tuhan Yesus memberkati,”
— demikian doa penutup dalam pernyataan sikap tersebut.

Dengan jutaan anggota jemaat di seluruh Sulawesi Utara, GMIM kini diharapkan dapat melewati masa transisi kepemimpinan ini dengan semangat persaudaraan, kasih, dan tanggung jawab iman. Rekonsiliasi dan pembenahan internal diyakini menjadi kunci menjaga citra, kesaksian, dan pelayanan gereja di tengah masyarakat.

REDAKSI SULUT1NEWS 

Komentar

Tampilkan

Terkini