-->

Iklan

Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto, Gus Dur, dan Marsinah

, November 09, 2025 WIB Last Updated 2025-11-10T06:13:24Z
Sulut1news.com, Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh bangsa dalam sebuah upacara khidmat di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 10 November 2025. Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025.
 
Di antara para tokoh yang dianugerahi gelar tersebut, terdapat nama-nama besar seperti Presiden RI ke-2 Soeharto dan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), serta aktivis buruh Marsinah, tokoh militer Sarwo Edhie Wibowo, dan sejumlah tokoh politik serta ulama.
 
Presiden Prabowo Subianto secara langsung menyerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada para ahli waris penerima penghargaan. Acara ini dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Ketua MPR Ahmad Muzani, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamuddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala BIN Herindra, serta jajaran menteri Kabinet Merah Putih, termasuk Mensos Saifullah Yusuf, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pangan Zulkifli Hasan, dan Menag Nazaruddin Umar.
 
Berikut adalah daftar lengkap 10 tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional:
 
1. Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Tokoh Jawa Timur, Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam – Mantan Presiden ke-4 Republik Indonesia)
2. Almarhum Jenderal Besar TNI H M Soeharto (Tokoh Jawa Tengah, Bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik – Presiden ke-2 Republik Indonesia)
3. Almarhumah Marsinah (Tokoh Jawa Timur, Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan)
4. Almarhum Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja (Tokoh Jawa Barat, Bidang Perjuangan Hukum dan Politik)
5. Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Tokoh Sumatera Barat, Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
6. Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Tokoh Jawa Tengah, Bidang Perjuangan Bersenjata)
7. Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin (Tokoh NTB, Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi)
8. Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil (Tokoh Jawa Timur, Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
9. Almarhum Tuan Rondahaim Saragih (Tokoh Sumatera Utara, Bidang Perjuangan Bersenjata)
10. Almarhum Zainal Abidin Syah (Tokoh Maluku Utara, Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi)
 
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini merupakan bentuk pengakuan negara atas jasa-jasa besar yang telah diberikan oleh para tokoh tersebut dalam berbagai bidang, mulai dari perjuangan kemerdekaan, pembangunan bangsa, hingga penegakan keadilan dan kemanusiaan.
 
Salah satu momen paling mengharukan dalam upacara tersebut adalah ketika nama Marsinah disebut. Kakak dan adik kandung Marsinah, Widjiati, yang hadir sebagai penerima penghargaan, tak kuasa menahan air mata. Widjiati tampak menangis sesegukan saat piagam diserahkan, mengenang perjuangan adiknya yang gugur di usia 25 tahun akibat pembunuhan misterius yang hingga kini masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan gerakan buruh Indonesia.
 
"Marsinah adalah simbol keberanian rakyat kecil yang berani melawan ketidakadilan," ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya. "Pengorbanannya mengingatkan kita bahwa kemerdekaan dan keadilan bukanlah pemberian, melainkan hasil perjuangan tanpa henti."
 
Marsinah, yang bekerja sebagai buruh pabrik di Porong, Sidoarjo, diculik dan dibunuh pada Mei 1993 setelah memimpin aksi mogok kerja menuntut kenaikan upah minimum. Kasusnya menjadi salah satu simbol pelanggaran HAM berat pada era Orde Baru dan terus diperjuangkan hingga kini.
 
Keluarga Marsinah menyampaikan rasa syukur atas pengakuan negara ini. "Akhirnya perjuangan Marsinah diakui. Ini bukan akhir, tapi awal dari keadilan yang lebih besar," kata Widjiati usai upacara.
 
Upacara ditutup dengan doa bersama dan lagu Bagimu Negeri, meninggalkan kesan mendalam akan pentingnya mengenang para pahlawan dalam membangun Indonesia yang lebih adil.
(ELVIS)
Komentar

Tampilkan

Terkini