Sulut1news.com, Manado, 19 Oktober 2025 – Delapan bulan masa kepemimpinan Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, menjadi babak penting dalam perjalanan pembangunan daerah Nyiur Melambai. Meski baru menjabat kurang dari setahun, langkah-langkah strategis yang ditempuh Selvanus mulai menunjukkan arah perubahan nyata di berbagai sektor.
Sebagai orang yang setiap hari melihat langsung dinamika kerja beliau, saya menyaksikan betapa tidak mudahnya tugas yang diemban seorang pemimpin di tengah kompleksitas persoalan daerah. Ketika pertama kali duduk di kursi Gubernur, Yulius Selvanus mewarisi berbagai tantangan besar: mulai dari ketimpangan ekonomi akibat tekanan nasional, efisiensi pengelolaan anggaran daerah, hingga reformasi birokrasi yang membutuhkan waktu dan konsistensi.
Situasi awal itu, oleh sejumlah pengamat, diibaratkan sebagai “tembok besar” yang menghalangi efektivitas kerja pemerintahan. Dukungan internal belum solid, dinamika politik masih bergejolak, dan ekspektasi publik sangat tinggi. Namun, perlahan tetapi pasti, satu demi satu batu penghalang itu mulai diruntuhkan.
“Gubernur mulai menata semua aspek pemerintahan dengan pendekatan kolaboratif,” ujar salah satu pengamat lokal. “Hubungan antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat kini berjalan semakin harmonis.”
Memang, dari balik layar, terlihat bagaimana Gubernur Selvanus memimpin dengan prinsip keterbukaan dan keberanian mengambil keputusan sulit. Ia menolak jalan pintas dan memilih bekerja dengan proses yang terukur. Dalam berbagai kesempatan, beliau selalu menekankan bahwa “membangun Sulawesi Utara bukan tentang siapa yang cepat, tapi siapa yang konsisten dan tulus bekerja.”
Meski begitu, kritik dan perbandingan di ruang publik tidak bisa dihindari. Media sosial kerap menjadi ajang penilaian yang dangkal, lebih menyoroti gaya daripada substansi. Namun, Gubernur Yulius Selvanus tidak pernah menanggapi dengan emosional. Ia justru menegaskan bahwa setiap pemimpin memiliki gaya dan cara sendiri dalam menunaikan amanah rakyat.
Sebagai Sekretaris Pribadi, saya mengenal beliau sebagai sosok yang memiliki jiwa kesatria – berani berdiri di depan saat menghadapi tantangan, dan selalu menempatkan kepentingan masyarakat di atas segalanya. Dalam setiap rapat dan perjalanan dinas, semangat beliau selalu sama: memastikan bahwa kebijakan yang diambil memberi manfaat nyata bagi rakyat Sulawesi Utara.
Kini, setelah delapan bulan berjalan, fondasi pembenahan mulai terlihat. Komunikasi lintas sektor kian solid, disiplin aparatur meningkat, dan arah pembangunan semakin jelas. Masih banyak pekerjaan besar menanti, namun semangat perubahan itu nyata dan sedang berlangsung.
Semoga Tuhan selalu memberikan kekuatan, kebijaksanaan, dan keteguhan hati bagi Gubernur Yulius Selvanus dalam menuntun Sulawesi Utara menuju masa depan yang lebih maju dan sejahtera.
(EL)