Sulut1news.com, Manado – Kembali dunia Pariwisata Sulawesi Utara (Sulut) menunjukkan performa impresif. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Oktober 2025 menjadi salah satu bulan dengan capaian terbaik sepanjang tahun, terutama dari sektor kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Dari rilis resmi BPS, jumlah wisman yang masuk melalui berbagai pintu kedatangan di Sulut mencapai 6.513 kunjungan. Angka ini melonjak 39,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan tersebut menandakan makin kuatnya daya tarik destinasi wisata Sulut di mata turis global.
Tercatat hanya unggul secara tahunan, kenaikan tajam juga tercatat secara bulanan. Dari posisi 5.600 kunjungan pada September 2025, Oktober tumbuh 16,30 persen, sekaligus mencatat angka tertinggi dalam rentang Juli–Oktober 2025. Sebelumnya, Sulut juga mencatat 5.903 kunjungan pada Juli dan 5.656 kunjungan pada Agustus, menunjukkan tren positif yang konsisten.
Untuk sebaran negara asal, wisatawan Tiongkok masih menjadi kontributor terbesar dengan porsi 73,41 persen. Disusul oleh Jerman (7,60 persen), Amerika Serikat (3,56 persen), dan Singapura (1,49 persen). Data ini menunjukkan semakin beragamnya latar belakang wisatawan yang memilih Sulut sebagai destinasi liburan.
Sementara sektor perhotelan pun mencatat pertumbuhan serupa. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang naik menjadi 50,28 persen, meningkat 4,02 poin dibandingkan September. Sementara itu, Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing (RLMT) juga mengalami kenaikan tipis menjadi 1,99 hari.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Sulut, Devi Tanos, menyampaikan bahwa pemerintah daerah melihat perkembangan positif ini sebagai sinyal kuat kebangkitan pariwisata daerah. Atas nama Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus merawat ekosistem wisata yang aman, nyaman, dan kondusif.
“Keberhasilan pariwisata bukan hanya hasil kerja pemerintah, tetapi buah dari keterlibatan aktif warga di setiap daerah. Kita semua punya peran menjaga keamanan, kenyamanan, dan kebersihan destinasi,” ujarnya.
Devi Tanos juga menegaskan bahwa karakter masyarakat Sulut yang dikenal ramah dan penuh senyum—“The Land of the Smiling People”—merupakan modal sosial yang tak ternilai dalam menarik minat wisatawan. Menurutnya, kesan positif dari keramahan masyarakat sering menjadi alasan wisatawan ingin kembali.
Ia berharap seluruh pelaku pariwisata dan komunitas lokal, hingga generasi muda terus memperkuat citra Sulawesi Utara sebagai destinasi yang aman, bersih, dan ramah bagi wisatawan dunia.
“Jika kita kompak memberikan yang terbaik, pariwisata Sulawesi Utara pasti terus bertumbuh dan menghadirkan manfaat yang luas bagi masyarakat,” tegasnya.
ELVIS