Sulut1news.com, Manado – Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) semakin mengukuhkan posisinya sebagai destinasi primadona, menarik kunjungan dari berbagai lintas sektor, baik pemerintahan maupun swasta. Terbaru, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) menjadikan Sulut sebagai ruang kuliah kerja bagi para Perwira Siswa (Pasis) Seskoau ke-63.
Kedatangan rombongan Pasis Seskoau ke-63 disambut hangat oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut, yang diwakili oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sulut, Dr. Victor Mailangkay. Acara penyambutan dan pembukaan Kuliah Kerja ke V Studi Kawasan Pasis Seskoau Angkatan ke-63 berlangsung di ruang CJ Rantung Kantor Gubernur Sulut, Kamis (16/10/2025).
Dalam sambutannya, Wagub Victor Mailangkay menyampaikan ucapan selamat datang kepada Komandan Seskoau beserta seluruh jajaran dan peserta Seskoau. "Selamat bakudapa di Bumi Nyiur Melambai. Kiranya keindahan panorama alam, keramahtamahan masyarakat Sulut dengan falsafah Si Tou Timou Tumou Tou dapat memberikan kesan yang hangat dan mendalam," ujarnya.
Wagub Victor menjelaskan bahwa Sulut, sebagai salah satu provinsi kepulauan di Indonesia, memiliki karakteristik yang unik dan menarik. Dengan letak geografis yang strategis, berada di ujung utara Pulau Sulawesi dan berbatasan langsung dengan kawasan perbatasan Indonesia dan Filipina, Sulut memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa.
"Sulut sebagai garda terdepan penjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi cerminan harga diri bangsa Indonesia," tegas Mailangkay.
Untuk mengelola potensi yang ada secara terpadu dan berkelanjutan, Wagub Victor menekankan pentingnya integrasi antar berbagai sektor. "Potensi Sulut harus terintegrasi antar berbagai sektor. Ini membutuhkan special treatment atau bentuk perlakuan khusus dalam gerak langkah pembangunannya," paparnya.
Namun, dengan letak dan karakteristik yang strategis ini, Sulut juga menghadapi berbagai tantangan dan potensi ancaman. "Potensi ancamannya antara lain tindakan atau kegiatan penyelundupan barang terlarang seperti narkoba dan uang palsu, juga pembuangan limbah berbahaya," tuturnya.
"Selain itu, Sulut juga berpotensi menjadi sasaran illegal fishing oleh nelayan asing, serta dijadikan sebagai jalur transit gerakan radikalisme dan terorisme internasional," ungkapnya.
Oleh karena itu, Wagub Mailangkay menegaskan bahwa Pemprov Sulut tidak akan surut dalam tekad dan komitmen untuk terus menjaga stabilitas daerah serta bersinergi dengan berbagai stakeholders pembangunan bangsa, terutama dengan TNI, Polri, serta instansi terkait lainnya. "Ini adalah poin penting sebagai modal utama pembangunan berkelanjutan di berbagai aspek," sergahnya.
Wagub Mailangkay berharap momentum ini dapat menjadi wahana untuk menjalin sinergitas sekaligus memperkuat silaturahmi antara Pemprov Sulut dan TNI Angkatan Udara. "Tujuannya agar dapat menciptakan berbagai pemikiran baru serta menambah kapasitas kemampuan dan meningkatkan kualitas," tuturnya.
"Dengan demikian, kedepannya kita mampu menjaga keamanan daerah, terlebih Sulut sebagai wilayah perbatasan NKRI. Serta kita dapat merespon ancaman terhadap keamanan dan ketertiban bangsa secara lebih baik, efektif, dan efisien," pungkas Wagub Victor Mailangkay.
Kehadiran Pasis Seskoau ini dipimpin langsung oleh Komandan Seskoau, Marsda TNI Dr. Jorry S. Koloay, S.IP., M.Han.
(EL)