Sulut1news.com, Manado – “Membangun Sulawesi Utara harus dimulai dari empati.” Kalimat itu diucapkan oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Victor Mailangkay, saat berdialog langsung dengan sejumlah penyandang disabilitas pada momentum Hari Penyandang Disabilitas Internasional, Senin (9/12/2025).
Dalam pertemuan yang penuh kehangatan tersebut, Wagub Victor terlihat serius mendengarkan satu per satu cerita para penyandang disabilitas tentang tantangan sehari-hari yang mereka hadapi. Mulai dari akses mobilitas, ketersediaan alat bantu, hingga lingkungan yang belum sepenuhnya ramah disabilitas.
“Saya menerima dan mendengar langsung. Dari percakapan itu, saya belajar bahwa banyak hal kecil yang sering luput dari perhatian, padahal sangat berarti bagi mereka,” tutur Mailangkay.
Wagub Mailangkay juga menegaskan, hambatan yang dialami penyandang disabilitas bukan hanya soal keterbatasan fisik, tetapi juga minimnya sarana pendukung yang memadai. “Aktivitas sederhana bisa berubah menjadi beban berat ketika tidak didukung alat bantu yang layak,” tambahnya.
Mewakili Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling, Wagub Victor Mailangkay menyerahkan bantuan kursi roda kepada salah satu warga, Ibu Fera. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan mobilitas dan kemandirian penerima dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
“Bantuan ini bukan sekadar pemberian alat, tetapi bentuk kepedulian dan tanggung jawab pemerintah untuk hadir, mendengar, dan bertindak,” ujar Victor.
Wagub juga memberikan apresiasi kepada Dinas Sosial Daerah Provinsi Sulawesi Utara, khususnya kepada Kadis Sosial Andra Mawuntu, yang menurutnya telah bergerak cepat menindaklanjuti kebutuhan masyarakat sesuai arahan Gubernur.
Wagub Mailangkay juga menegaskan bahwa peringatan Hari Penyandang Disabilitas Internasional bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi harus menjadi pengingat bahwa pembangunan yang ideal dimulai dari melihat kebutuhan setiap warga dengan hati dan empati.
“Membangun Sulawesi Utara harus dimulai dari empati, dengan memastikan setiap warga mendapat perhatian dan kesempatan yang setara,” tutupnya.
Pertemuan tersebut menjadi simbol komitmen Pemprov Sulut untuk menghadirkan kebijakan yang inklusif, terutama bagi kelompok rentan, serta memastikan bahwa pembangunan daerah benar-benar dapat menyentuh dan memanusiakan seluruh lapisan masyarakat.
ELVIS