Fokus ganda ini diusung dalam Rapat Koordinasi Percepatan Program MBG yang digabungkan dengan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Sabtu (5/12/2025) di ruang CJ Rantung, Kantor Gubernur Sulut. Acara dipimpin langsung Wakil Gubernur Sulut Victor Mailangkay yang mewakili Gubernur Yulius Selvanus, sekaligus menjabat Ketua Satgas Percepatan MBG Sulut.
“Program prioritas Presiden Prabowo ini hanya akan sukses dengan sinergi seluruh kabupaten/kota. Dan kuncinya adalah data sasaran yang lengkap dan terverifikasi,” tegas Mailangkay.
Data yang dimaksud ini mencakup siswa, ibu hamil, ibu menyusui, balita, hingga anak terlantar – yang tanpa itu, percepatan implementasi akan terhambat.
Salah satu tantangan terbesar adalah untuk menjangkau wilayah terpencil seperti Pulau Manado Tua dan Bunaken. Menurut Mailangkay, kendala utamanya berasal dari komunikasi yang tersendat dengan pihak investor yang bertanggung jawab atas akses dan penyaluran program di daerah tersebut.
Selain MBG, tim juga memantau perkembangan inflasi dengan waspada. Meskipun Sulut mencatat deflasi pada November, namun komoditas beras tetap menjadi fokus pengawasan karena rawan kenaikan harga di bulan Desember.
“Harga beras saat ini normal, tapi kita harus antisipasi fluktuasi harga lainnya. Koordinasi lintas sektor sangat krusial,” ungkapnya.
Turut hadir dalam rapat perwakilan dari seluruh kabupaten/kota se-Sulut, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulut Reynold Asri, Wakil Kepala BGN Sulut Erick Gerungan, Plt Asisten II Sekdaprov Christiano Talumepa, dan Irwasda Polda Sulut, serta jajaran TPID l Provinsi Sulut.
Dengan penguatan koordinasi ini, Pemprov Sulut menargetkan MBG berjalan dapat lebih optimal dan stabilitas harga tetap terkendali di tengah suasana perayaan akhir tahun.
ELVIS
