Sulut1news.com, Manado – Dalam dinamika pembangunan Sulawesi Utara yang terus melaju pesat, ada satu sosok yang selalu hadir sebagai kekuatan senyap namun tak tergantikan. Ia bukanlah orang yang berdiri paling depan di panggung politik, tetapi sinar pengabdian dan ketulusannya menjangkau hingga ruang-ruang terdalam kehidupan masyarakat. Sosok itu adalah Anik Yulius Selvanus, Ketua TP-PKK Sulut sekaligus istri tercinta Gubernur Yulius Selvanus.
Kamis (11/12/2025) menjadi momen istimewa bagi perjalanan Bumi Nyiur Melambai, ketika sosok perempuan yang selama ini menjadi penopang keteguhan sang pemimpin merayakan ulang tahunnya yang ke-56—sebuah keselarasan yang oleh banyak orang diyakini sebagai simbol bahwa arah pembangunan Sulawesi Utara terus dijaga oleh kekuatan kasih sayang, ketulusan, dan keteladanan seorang ibu.
Tak banyak yang menyadari bahwa di balik geliat berbagai program peningkatan kualitas hidup masyarakat, terdapat sentuhan Anik Yulius Selvanus yang lembut namun menggerakkan. Ia hadir tanpa perlu kamera mengikuti; ia bekerja tanpa perlu gelar panjang disebut-sebut.
Di era kepemimpinannya sebagai Ketua TP-PKK Sulut:
- Posyandu-posyandu yang sempat redup kembali hidup, melayani ibu dan anak dengan lebih aktif.
- PAUD-PAUD di desa-desa terpencil kini lebih layak, menghadirkan tawa dan harapan baru bagi anak-anak.
- Sentra kerajinan perempuan semakin berkembang, memperkuat ekonomi rumah tangga dan membuka ruang kreativitas.
Dalam pandangan Anik, pembangunan sejati bukan dimulai dari gedung atau proyek, tetapi dari keluarga. Dari rumah-rumah kecil tempat nilai, harapan, dan doa dibesarkan. Ia percaya bahwa kuatnya keluarga berarti kuatnya daerah. Maka setiap program PKK yang ia jalankan selalu diarahkan untuk dapat menguatkan peran ibu, menumbuhkan keberanian anak, dan memperkokoh kemandirian perempuan.
Saat ini, sebuah video yang viral memperlihatkan momen hangat ketika Anik Yulius Selvanus—didampingi Gubernur Yulius Selvanus—mengajak seluruh keluarga dan anak-anak yang hadir untuk terus memberikan dukungan bagi gubernur dalam mengemban tugasnya memimpin Sulawesi Utara.
Dengan suara penuh ketulusan, ia menuturkan:
“Semoga kita semua terus diberkati. Saya berdoa untuk semua keluarga diberikan kesehatan dan kebahagiaan. Dan mari kita yang ada di sini, mari kita terus mendoakan Papa,” ujar Anik sambil diberikan aplaus penuh semangat dari Gubernur.
Ucapan itu tidak hanya menggugah publik, tetapi juga menegaskan bahwa di balik kepemimpinan seorang gubernur, ada cinta keluarga yang tak pernah padam.
Dalam setiap keputusan dan kebijakan Gubernur Yulius Selvanus, ada seseorang yang menjaga keseimbangan dari belakang layar—menopang dengan doa, keteguhan, dan kasih. Anik Yulius Selvanus terlihat sebagai teladan tentang bagaimana cinta keluarga dapat menjadi energi besar bagi kemajuan daerah.
Dari rumah ia memulai, ke masyarakat ia mengabdi, dan dari cinta ia menguatkan. Di sanalah Sulawesi Utara menemukan sumber kebahagiaannya: seorang ibu daerah yang bekerja dengan hati dan membangun dengan kasih.
ELVIS