Sulut1news.com, Manado — Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLHK) dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Utara mulai besok untuk melaksanakan penilaian Adipura terbaru.
Selama empat hari berturut-turut, tim dari Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) akan menilai kinerja pengelolaan lingkungan dan kebersihan di empat kabupaten wilayah Bolmong Raya, yakni:
Kabupaten Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan, dan Bolaang Mongondow Timur.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Provinsi Sulawesi Utara, Feibe Rondonuwu, saat ditemui di ruang kerjanya bersama Kepala Sub Bidang Pengelolaan Sampah, menjelaskan bahwa peran DLHD Sulut dalam kegiatan ini adalah mendampingi langsung tim penilai dari Kementerian selama inspeksi lapangan di kabupaten/kota yang telah ditetapkan.
“Kami di provinsi hanya sebatas mendampingi tim dari Kementerian Lingkungan Hidup selama pelaksanaan penilaian di lapangan. Semua aspek penilaian tetap mengacu pada standar nasional yang ditetapkan oleh Deputi Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3,” ujar Feibe Rondonuwu kepada Sulut1news.com.
Rondonuwu menuturkan bahwa salah satu fokus utama penilaian adalah kondisi dan sistem pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di masing-masing kabupaten.
Kategori penilaian mencakup lima tingkatan sistem pengelolaan, mulai dari yang paling dasar hingga yang paling ramah lingkungan, yaitu:
1. Open Dumping – Sampah dibuang terbuka tanpa pengendalian lingkungan.
2. Controlled Landfill – Penutupan tanah dilakukan secara berkala, dengan upaya pengendalian sederhana.
3. Semi Sanitary Landfill – Sebagian area telah memiliki lapisan dasar dan pengendalian lindi.
4. Sanitary Landfill – Pengelolaan ramah lingkungan dengan sistem pengendalian gas dan air lindi.
5. Waste to Energy / TPA Energi – Pengolahan sampah menjadi energi atau bahan bakar alternatif.
“Semakin baik sistem pengelolaan TPA, semakin tinggi pula penilaian Adipura yang bisa dicapai. KLHK menilai bukan hanya kebersihan kota, tetapi juga bagaimana daerah mengelola sampah dari hulu hingga ke hilir,” jelasnya.
Feibe Rondonuwu menyampaikan harapannya agar seluruh kabupaten yang menjadi lokasi kunjungan dapat menunjukkan kinerja terbaik dalam pengelolaan lingkungan dan kebersihan daerah.
“Kami berharap agar setiap kabupaten yang akan dikunjungi dapat menunjukkan komitmen nyata dalam pengelolaan sampah, mulai dari pemilahan di sumber hingga pengelolaan akhir di TPA,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, memberikan perhatian besar terhadap pelaksanaan penilaian Adipura ini.
“Bapak Gubernur Yulius Selvanus sangat menaruh perhatian terhadap kegiatan ini dan mengingatkan agar tidak ada kabupaten atau kota di Sulut yang masuk kategori penilaian terburuk. Hasilnya akan diumumkan secara nasional, jadi ini menyangkut nama baik daerah,” tambah Rondonuwu.
Menutup pernyataannya, Rondonuwu berpesan agar seluruh pemerintah kabupaten/kota di Sulut terus memperkuat komitmen dan sinergi dengan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Kami berharap masyarakat semakin sadar untuk memilah dan mengurangi sampah sejak dari rumah,” harap Feibe Rondonuwu.
(EL)