Penerbangan perdana ini disambut meriah di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, dengan kehadiran Wakil Gubernur Sulut, Dr. Victor Mailangkay, serta jajaran Forkopimda Sulut, pejabat pemerintah provinsi, dan otoritas bandara. Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling (YSK), menyampaikan bahwa momen ini sangat bersejarah dan akan memperkuat posisi Sulut sebagai gerbang wisata internasional di Indonesia Timur.
"Ini bukan sekadar penerbangan, tetapi simbol eratnya hubungan persahabatan antara Korea Selatan dan Sulawesi Utara," tegas Gubernur YSK. Beliau menambahkan bahwa para wisatawan akan disambut dengan konsep temu kangen di Bumber, dengan suguhan tarian daerah dan musik kolintang. Keesokan harinya, para wisatawan akan diajak menikmati keindahan Bukit Kasih.
Wakil Gubernur Sulut, Victor Mailangkay, menekankan bahwa kehadiran Eastar Jet adalah bukti nyata kerja keras pemerintah bagi masyarakat Sulut. "Ini adalah buah keberhasilan diplomasi ekonomi dan pariwisata yang selama ini dibangun oleh Pemerintah Provinsi Sulut," ujarnya.
Konektivitas udara yang semakin terbuka ini diharapkan dapat memperkuat posisi Sulut sebagai destinasi unggulan di kawasan Asia Pasifik, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta sektor UMKM, transportasi, dan industri kreatif. Pemprov Sulut berkomitmen untuk terus memberikan dukungan penuh kepada maskapai asing yang membuka jalur langsung ke Manado, dengan membenahi fasilitas bandara agar semakin representatif.
Eastar Jet, yang berdiri sejak 2007 dan melakukan relaunch pada 2023 dengan identitas baru "New Eastar Jet," dikenal sebagai maskapai berbiaya rendah (Low Cost Carrier) terkemuka di Korea Selatan. Dengan slogan "Easy Flight Eastar Jet," maskapai ini berkomitmen untuk terus memperluas jaringannya dan menghubungkan lebih banyak destinasi dunia dengan layanan yang mengedepankan keselamatan, kenyamanan, serta efisiensi.
Selain membuka rute penerbangan reguler, Eastar Jet juga meresmikan kantor cabang operasional di Bandara Sam Ratulangi Manado. Rute Manado-Incheon akan beroperasi empat kali seminggu, membuka peluang besar bagi arus wisatawan, kerja sama ekonomi, serta investasi antara Sulut dan Korsel.
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthin, menyatakan bahwa penerbangan langsung dari Korea ke Manado akan memberikan kenyamanan bagi wisatawan. "Ketika mereka berada di Manado, harus ada rute-rute tujuan wisata yang bagus. Umumnya, mereka suka diving, golf, kuliner, dan pemandian air panas," ujarnya.
Dengan terbukanya kembali rute penerbangan langsung ini, Sulawesi Utara berharap dapat mempercepat pemulihan serta transformasi pariwisata daerah, dan mempererat kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan.
( ELVIS)
