Sulut1news.com, Manado — 18 Oktober 2025, Tulisan analisis bertajuk “Kinerja Dinas Kominfo Sulut di Bawah Sorotan: Duet Yulius–Victor Hadapi Tantangan Komunikasi Politik” karya Taufik M. Tumbelaka (17/10/2025) menjadi sorotan penting bagi publik Sulawesi Utara. Artikel ini menyoroti dinamika dan tantangan yang dihadapi Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sulut dalam enam bulan pertama kepemimpinan Gubernur Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay.
Sebagai garda terdepan dalam membangun citra pemerintahan, Dinas Kominfo memegang peran strategis dalam membentuk persepsi publik dan menjaga keseimbangan informasi. Namun, sebagaimana diulas dalam tulisan tersebut, publik menilai kinerja lembaga ini masih jauh dari optimal.
Minimnya strategi komunikasi politik yang jelas, lemahnya pengelolaan informasi, serta ketidakseimbangan pemberitaan antara Gubernur dan Wakil Gubernur menjadi tanda bahwa koordinasi internal belum berjalan solid.
Dari perspektif jurnalisme pemerintahan, sorotan ini wajar dan bahkan diperlukan. Di era keterbukaan informasi dan cepatnya arus media digital, komunikasi publik bukan lagi sekadar menyampaikan berita kegiatan, tetapi bagaimana mengelola opini, membangun citra, dan merespons isu secara cepat serta terukur.
Sayangnya, seperti yang disinggung dalam tulisan tersebut, Kominfo Sulut dinilai belum mampu memanfaatkan Digital Media Content (DMC) sebagai instrumen utama membentuk persepsi publik. Momentum-momentum penting, seperti peringatan HUT Kemerdekaan RI dan HUT Provinsi Sulut 2025, juga luput dimaksimalkan sebagai panggung citra pemerintahan.
Selain itu, muncul pula pertanyaan publik terkait transparansi kerja sama dengan media massa. Isu ini penting karena menyangkut kepercayaan publik terhadap pola komunikasi pemerintah dan kredibilitas Kominfo sebagai lembaga pengelola informasi resmi.
Sebagai media independen, Sulut1news.com memandang kritik seperti ini harus dibaca dalam konteks konstruktif. Evaluasi yang disarankan bukan semata bentuk ketidakpuasan publik, tetapi dorongan agar pemerintahan Yulius–Victor memperkuat sinergi komunikasi politik di seluruh lini.
Komunikasi publik yang kuat akan memperkuat legitimasi pemerintahan. Sebaliknya, lemahnya strategi komunikasi bisa melahirkan kesenjangan persepsi antara pemerintah dan masyarakat — sesuatu yang berisiko di era digital dan politik terbuka seperti saat ini.
Dinas Kominfo Sulut memerlukan langkah cepat: memperjelas arah strategi komunikasi, memperkuat hubungan dengan media, dan menghadirkan narasi positif yang berimbang.
Ke depan, publik tentu berharap Kominfo tidak hanya menjadi “penyampai informasi”, melainkan menjadi arsitek komunikasi politik yang cerdas, transparan, dan adaptif — sejalan dengan visi kepemimpinan Yulius–Victor membangun Sulut yang modern dan responsif terhadap aspirasi rakyat.
Redaksi Sulut1news.com
“Menulis Fakta, Menggugah Makna.”