Iklan

Kinerja Dinas Kominfo Sulut di Bawah Sorotan: Duet Yulius-Victor Hadapi Tantangan Komunikasi Politik

, Oktober 17, 2025 WIB Last Updated 2025-10-17T16:34:32Z
Sulut1news.com, Manado, 17 Oktober 2025 – Kepemimpinan Gubernur Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay di Sulawesi Utara (Sulut) memasuki babak baru dengan sorotan tajam tertuju pada efektivitas Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sulut. Setelah enam bulan menjabat, duet pemimpin ini menghadapi tantangan besar dalam membangun citra politik yang solid di tengah kompleksitas dinamika sosial-politik.
 
Publik kini menyoroti kinerja Dinas Kominfo Sulut yang dinilai belum optimal dalam mendukung komunikasi politik duet Yulius-Victor. Ketidak mampuan dinas ini dalam membentuk persepsi dan opini publik yang positif menjadi perhatian utama.
 
Sebagai pemimpin baru, Yulius dan Victor menghadapi masa transisi yang memerlukan adaptasi. Namun, setelah enam bulan, kemajuan signifikan dalam strategi komunikasi politik belum terlihat. Dinas Kominfo Sulut, yang seharusnya menjadi ujung tombak dalam menjawab dinamika sosial-politik dan ekonomi, justru dinilai belum mampu memainkan peran strategisnya secara optimal.
 
Faktor-faktor yang memengaruhi meliputi:
 
1. Proses transisi kepemimpinan di Sulut.
2. Situasi sosial-politik dan sosial-ekonomi nasional yang dinamis.
3. Kurangnya pemahaman "peta birokrasi" oleh pemimpin baru.
4. Ketidak jelasan strategi komunikasi di Dinas Kominfo Sulut.
5. Minimnya pemahaman Plh Kepala Dinas Kominfo, Denny Mangala, terhadap esensi komunikasi politik modern.
 
Dinas Kominfo Sulut memiliki peran krusial dalam membentuk persepsi publik terhadap duet Yulius-Victor. Namun, dinas ini dinilai belum berhasil memainkan peran tersebut. Indikatornya adalah ketidakjelasan kerja sama dengan media massa selama berbulan-bulan, serta kurangnya pemberitaan yang memadai saat momentum penting seperti HUT Kemerdekaan RI dan HUT Provinsi Sulut 2025.
 
Ketidakseimbangan pemberitaan antara Gubernur Yulius dan Wakil Gubernur Victor juga menjadi sorotan. Pemberitaan tentang Gubernur Yulius jauh lebih dominan, sementara Wagub Victor minim, bahkan kalah dengan pernyataan Plh Kepala Dinas Kominfo. Hal ini mencerminkan kurangnya strategi komunikasi yang inklusif.
 
Dinas Kominfo Sulut juga dinilai kurang memahami empat pilar utama komunikasi politik modern:
 
1. Manajemen isu.
2. Cara komunikasi yang responsif.
3. Penyajian materi komunikasi yang menarik.
4. Timing yang tepat.
 
Selain itu, pemanfaatan Digital Media Content (DMC) di era digital belum optimal, padahal DMC sangat penting dalam membentuk persepsi publik melalui media sosial.

Muncul dugaan bahwa Dinas Kominfo Sulut mengakomodasi kerja sama dengan sejumlah media massa secara tidak transparan. Isu ini memicu tanda tanya dari berbagai pihak, termasuk kalangan media. Pernyataan Plh Kepala Dinas Kominfo pada 16 Oktober 2025 juga dinilai kurang bijak dan berpotensi memperburuk citra duet pemimpin.

Banyak pihak mendesak duet Yulius-Victor untuk segera mengevaluasi kinerja Dinas Kominfo Sulut, termasuk peran Plh Kepala Dinas Kominfo. Komunikasi politik yang disajikan saat ini dianggap belum memenuhi ekspektasi publik dan berpotensi menimbulkan kekecewaan.
 
Evaluasi mendalam terhadap strategi, sumber daya manusia, dan pendekatan komunikasi Dinas Kominfo Sulut sangat mendesak. Duet Yulius-Victor perlu memastikan bahwa dinas ini mampu menjadi garda terdepan dalam membangun citra positif dan mendukung visi kepemimpinan mereka di era kebebasan berpendapat dan kemajuan teknologi informasi.
 
Tantangan komunikasi politik yang dihadapi duet Yulius-Victor menegaskan pentingnya Dinas Kominfo yang proaktif, strategis, dan adaptif. Tanpa perubahan signifikan, citra positif yang diharapkan publik akan sulit tercapai. Evaluasi menyeluruh menjadi langkah krusial untuk memastikan komunikasi politik yang efektif dan memenuhi harapan masyarakat Sulut.
Penulis: Taufik M. Tumbelaka, Minut, 17 Oktober 2025
( EL)
Komentar

Tampilkan

Terkini