Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Kasatgaswil Sulut Densus 88 AT Polri, AKBP I Nyoman Sarjana, S.I.K., M.A.P., beserta tim Satgaswil Sulut, perwakilan Dispora Kota Manado, serta berbagai komunitas pemuda.
"Pemuda harus proaktif mencegah masuknya paham radikal dan intoleran, baik di lingkungan Dispora maupun komunitas mereka. Kami siap berkolaborasi dengan Densus 88 untuk memperkuat upaya pencegahan," tegas Sinjal.
Ia juga menambahkan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan menciptakan lingkungan yang aman bagi tumbuh kembang pemuda, terbebas dari pengaruh IRET.
AKBP I Nyoman Sarjana, Kasatgaswil Sulut Densus 88 AT Polri, memaparkan dua strategi utama dalam penanggulangan terorisme:
- Soft approach: Pembinaan intensif bagi narapidana terorisme (napiter) dan eksnapiter, serta peningkatan kesadaran masyarakat untuk menolak paham radikal.
- Hard approach: Penegakan hukum yang tegas terhadap jaringan terorisme yang masih aktif.
Sarjana juga menyoroti peran vital pemuda sebagai garda terdepan dalam menyebarkan narasi damai dan menolak ideologi kekerasan, terutama di dunia digital.
"Pencegahan harus dimulai dari lingkungan terdekat kita. Pemuda harus menjadi agen perubahan yang mampu melawan propaganda ekstremisme di media sosial," ujarnya dengan penuh semangat.
Densus 88 mengungkapkan tren mengkhawatirkan, di mana aksi teror kini menyasar kelompok rentan seperti pemuda yang mencari jati diri, serta perempuan dan anak-anak yang direkrut sebagai pelaku teror.
Untuk itu, Densus 88 mengajak seluruh peserta untuk meningkatkan kepekaan terhadap perubahan perilaku di lingkungan sekitar dan segera melaporkan konten radikal atau aktivitas mencurigakan melalui Call Center Satgaswil Sulut Densus 88 AT Polri di nomor 0821-9377-2488 (WhatsApp).
Kedua belah pihak sepakat bahwa pencegahan IRET membutuhkan keterlibatan aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, tokoh agama, media, dan masyarakat umum. Sinergi ini menjadi fondasi penting dalam membangun ketahanan nasional terhadap ancaman ekstremisme.
Kegiatan sosialisasi ini berlangsung dengan penuh antusiasme dan diakhiri dengan sesi foto bersama antara Satgaswil Densus 88 Sulut, Dispora, dan para pemuda Kota Manado, sebagai simbol komitmen bersama untuk mewujudkan Manado yang aman, toleran, dan damai.
ELVIS
