Bertindak sebagai inspektur upacara, Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus (YSK) memimpin langsung prosesi dengan penuh wibawa. Upacara dihadiri Wakil Gubernur Victor Mailangkay, Forkopimda provinsi, serta ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Sulut yang tampak antusias sebagai peserta. Suasana semakin mengharukan dengan pembacaan teks Sumpah Pemuda oleh ASN termuda, diikuti penampilan paduan suara yang menyuguhkan lagu-lagu perjuangan nasional. Penghormatan kepada bendera Merah Putih dan doa bersama untuk keutuhan bangsa menutup rangkaian acara dengan penuh khusyuk.
Dalam amanatnya, Gubernur YSK menekankan bahwa semangat Sumpah Pemuda bukan sekadar warisan sejarah, melainkan fondasi hidup untuk membangun daerah dan bangsa di tengah perubahan zaman yang pesat. “Tantangan zaman boleh berubah, tetapi nilai-nilai Sumpah Pemuda tetap menjadi pondasi utama dalam membangun daerah serta bangsa,” tegasnya, seraya mengajak seluruh elemen masyarakat mewujudkan kebersamaan tanpa memandang suku, agama, maupun latar belakang.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Sulut ini menggarisbawahi urgensi transformasi semangat pemuda 1928 menjadi aksi nyata di era modern. “Semangat itu yang harus kita wujudkan dalam bentuk kerja nyata, inovasi, serta pengabdian untuk masyarakat,” ujar YSK. Ia secara khusus mengajak ASN menjadikan peringatan ini sebagai titik balik untuk memperkuat kolaborasi lintas generasi, sekaligus memperkokoh komitmen pelayanan prima bagi warga Sulut.
“Mari kita warisi semangat pendahulu dengan bekerja sungguh-sungguh, sehingga Sulawesi Utara semakin maju, sejahtera, dan berdaya saing,” ajak Gubernur pilihan rakyat Sulut ini, yang disambut applaus meriah dari peserta upacara.
Tema tahun ini, “Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh untuk Indonesia Emas 2045”, mencerminkan tekad kuat generasi muda Indonesia—khususnya pemuda Sulut—untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional. Di tengah visi Indonesia Emas yang menargetkan kemajuan ekonomi, teknologi, dan kesejahteraan pada 2045, pemuda Sulut diharapkan menjadi motor penggerak inovasi lokal, mulai dari pengembangan pariwisata berkelanjutan hingga pemanfaatan sumber daya alam secara bijak.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 ini bukan hanya seremonial, melainkan panggilan aksi bagi kaum milenial dan Gen Z Sulut untuk bangkit dari pandemi, beradaptasi dengan revolusi industri 4.0, dan tumbuh bersama menuju masa depan gemilang. Dengan semangat gotong royong yang diwariskan para pemuda 1928, Sulawesi Utara siap berkontribusi maksimal bagi Indonesia yang lebih kuat dan inklusif.
(ELVIS)
