Sulut1news.com, Manado – Di tengah ancaman inflasi dan fluktuasi harga bahan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Kantor Gubernur Sulut, Senin (22/12/2025).
Inisiatif ini bukan hanya sekadar pasar, melainkan bentuk nyata komitmen pemerintah provinsi untuk meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah, sambil memperkuat ketahanan pangan lokal di tengah tantangan ekonomi global.
Ribuan warga Manado dan sekitarnya memadati lokasi sejak pagi hari, membentuk antrean panjang untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga di bawah pasaran.
"Ini seperti hadiah Natal dari pemerintah," ujar salah satu warga, Maria, seorang ibu rumah tangga yang datang bersama keluarganya. Kegiatan ini menargetkan keluarga miskin dan berpenghasilan rendah, para ibu rumah tangga, dan pelaku usaha kecil yang paling terdampak kenaikan harga, terutama menjelang hari besar keagamaan seperti Natal dan Tahun Baru .
Gubernur Yulius Selvanus, yang secara pribadi membuka kegiatan ini, menekankan bahwa GPM adalah manifestasi kehadiran pemerintah di tengah rakyat.
"Pemerintah bukan hanya pengatur, tapi harus jadi solusi atas masalah ekonomi sehari-hari. Di saat dunia menghadapi ketidakpastian, kita harus jaga daya beli masyarakat agar mereka bisa merayakan momen spesial tanpa khawatir soal pangan," katanya saat ditemui di lokasi.
Gubernur juga mengimbau warga untuk berbelanja bijak, menghindari penimbunan, dan bersama-sama menjaga stabilitas harga.
Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci sukses kegiatan ini. Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulut bekerja sama dengan Bulog, distributor pangan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan pelaku usaha lokal untuk memperkuat rantai pasok. Sinergi ini tidak hanya menjamin ketersediaan stok, tapi juga mendukung penyerapan produk daerah, mencegah pemborosan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi mikro.
Pelaksanaan GPM berjalan lancar dengan pengaturan antrean yang tertib juga didukung petugas keamanan dan protokol kesehatan. Meski antusiasme tinggi, tidak ada laporan kerumunan berbahaya, berkat koordinasi yang matang. Pemerintah provinsi memastikan stok cukup untuk melayani ribuan pengunjung hingga sore hari.
Gubernur Yulius Selvanus menyatakan bahwa GPM akan menjadi program berkelanjutan. "Kita akan perluas ke kabupaten/kota lain, termasuk daerah kepulauan dan terpencil seperti Sangihe dan Talaud. Tujuannya menekan inflasi, stabilkan ekonomi, dan bangun ketahanan pangan yang mandiri," jelasnya.
Langkah ini sejalan dengan target nasional untuk mengendalikan inflasi pangan, yang tahun ini mencapai puncak akibat faktor cuaca dan rantai pasok global.
Dengan GPM ini, Pemerintah Sulut tidak hanya menyediakan akses pangan murah, tapi juga membangun solidaritas sosial menjelang akhir tahun. Inisiatif serupa diharapkan menginspirasi provinsi lain, membuktikan bahwa kebijakan berbasis rakyat bisa jadi senjata ampuh lawan krisis ekonomi. Bagi warga yang belum sempat hadir, pemerintah berjanji akan gelar ulang di lokasi-lokasi strategis sepanjang pekan ini.
ELVIS