Dalam sambutannya, Hengky menekankan bahwa CSR bukanlah sekadar bantuan tunai kepada pemerintah, melainkan merupakan kontribusi nyata perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat. “CSR harus dilihat sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang penting bagi perusahaan dalam membangun komunitas,” ujarnya.
Wali Kota Hengky juga menggarisbawahi pentingnya komunikasi terbuka antara pemerintah dan dunia usaha. Ia mengajak perusahaan untuk menjalin sinergi demi pembangunan daerah yang lebih baik. “Pemerintah Kota Bitung siap membuka ruang dialog seluas-luasnya agar perusahaan bisa menjalankan aktivitasnya dengan baik,” tambahnya.
Selain itu, Hengky menekankan kepatuhan perusahaan dalam membayar pajak daerah. Ia menyatakan bahwa kontribusi pajak merupakan salah satu pilar penting dalam menopang pembangunan Kota Bitung, mulai dari infrastruktur hingga layanan sosial dasar. “Kepatuhan pajak sangat diperlukan untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Hengky juga menunjukkan empati terhadap kondisi keuangan perusahaan-perusahaan yang mungkin belum stabil. Ia menekankan bahwa pendekatan terhadap setiap perusahaan tidak bisa disamaratakan, melainkan harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Rapat Forkopimda ini menjadi bukti bahwa Pemerintah Kota Bitung tidak hanya fokus pada pengawasan, tetapi juga berupaya menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dengan sektor usaha. Melalui sinergi ini, diharapkan Kota Bitung dapat terus maju dan berkembang.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kajari Bitung Yadyn Palebangan SH.MH, Kepala Pengadilan Bitung, serta Kapolres Bitung yang diwakili oleh Waka Polres Dandim 1310/Bitung, Letkol Czi Hanif Tupen, S.T., M.I.P, dan Sekretaris Kota, Ir I.G.N Rudy Theno ST MT.
Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, diharapkan pengelolaan dana CSR di Kota Bitung dapat lebih optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
(EL)
0 Komentar