Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyebut para hakim sebagai "benteng terakhir keadilan" bagi rakyat. Ia menekankan bahwa harapan masyarakat terhadap keadilan sepenuhnya bergantung pada integritas dan keberanian para penegak hukum di pengadilan.
“Intinya, saya menegaskan betapa pentingnya para hakim. Anda adalah benteng terakhir keadilan. Orang miskin, orang kecil, hanya bisa berharap kepada hakim-hakim yang adil,” ujar Presiden Prabowo.
Ia juga mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi masyarakat kecil yang kerap merasa terpinggirkan dalam sistem hukum yang ada. Karena itu, ia menegaskan bahwa hakim harus menjadi figur yang tak tergoyahkan oleh tekanan, tak bisa disogok, serta memiliki keberpihakan pada nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.
“Orang kecil hanya tergantung pada hakim yang adil. Hakim yang cinta keadilan, hakim yang cinta rakyat,” tegasnya lagi.
Sebagai bentuk nyata dari komitmennya memperkuat lembaga peradilan, Presiden Prabowo menginstruksikan para menterinya untuk segera menghitung skema kenaikan gaji bagi seluruh hakim di Indonesia. Menurutnya, kesejahteraan hakim merupakan hal krusial demi menjaga independensi dan integritas lembaga peradilan.
“Saya perintahkan menteri-menteri saya untuk menghitung kenaikan gaji hakim. Rakyat Indonesia tergantung pada hakim, dan saya sebagai mandataris menyadari itu,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyatakan kesediaannya untuk menyesuaikan alokasi anggaran, termasuk dari instansi seperti TNI dan Polri, apabila diperlukan demi mendukung penguatan institusi kehakiman. Pernyataan ini disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Melalui pidato ini, Presiden Prabowo kembali menegaskan komitmen pemerintahannya dalam membangun sistem peradilan yang kuat, independen, dan berpihak kepada keadilan substantif bagi seluruh rakyat Indonesia.
Redaksi Sulut1News
0 Komentar