Sulut1news.com, Manado, Kamis, 29 Mei 2025 – Tepat pada hari ini, genap 100 hari duet Gubernur Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK) dan Wakil Gubernur Dr. Johannes Victor Mailangkay, SH, MH (Victory) memimpin Sulawesi Utara (Sulut) sejak dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 di Jakarta. Duet mantan militer dan politisi berpengalaman ini telah menorehkan langkah awal yang menjanjikan, sejalan dengan visi Asta Cita pemerintahan nasional. Dengan fokus pada pemberantasan korupsi, pengembangan pariwisata, ketahanan pangan, dan pemberdayaan masyarakat melalui Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR), YSK-Victory menunjukkan komitmen kuat dalam tata kelola pemerintahan yang disiplin dan strategis, meski tantangan ekonomi dan adaptasi birokrasi masih membayangi.
Dalam pidato perdananya di rapat paripurna DPRD Sulut pasca-pelantikan, Gubernur YSK menegaskan bahwa program 100 hari kerjanya akan selaras dengan gerak cepat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang terangkum dalam Asta Cita. Komitmen ini mulai terlihat melalui empat prioritas: pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), pengembangan pariwisata, swasembada pangan, dan pemberdayaan masyarakat melalui sektor pertambangan rakyat.
-
Pemberantasan Korupsi: Tsunami Penegakan Hukum di Sulut
YSK-Victory menunjukkan ketegasan dalam memerangi korupsi, sejalan dengan semangat Presiden Prabowo yang berhasil mengungkap mega korupsi nasional seperti kasus PT Pertamina, Jiwasraya, Asabri, BTS Kominfo, mafia timah, PT Sritex, dan Kemendikbud dengan kerugian negara triliunan rupiah. Di Sulut, YSK mendorong aparat penegak hukum untuk bertindak tegas. Salah satu kasus yang mencuri perhatian adalah dugaan korupsi dana hibah GMIM 2020–2023 senilai Rp8,9 miliar dari total anggaran Rp21 miliar. Kasus ini telah menetapkan lima tersangka, termasuk dua pejabat Pemprov Sulut (SK dan FK) dan Ketua Partai Gerindra Minahasa Selatan (GK), yang kini ditahan dan segera dilimpahkan ke kejaksaan.Selain itu, Polda Sulut membongkar kasus korupsi pengadaan ambulans di Pemkot Manado, menyeret dua pejabat ke penjara, sementara Kejaksaan Tinggi Sulut menyita berkas di Universitas Sam Ratulangi pada April 2025 terkait dugaan korupsi. Geliat penegakan hukum ini menjadi yang terheboh di Sulut dalam 15 tahun terakhir, menunjukkan sikap tak pandang bulu YSK terhadap korupsi, bahkan terhadap bawahannya sendiri. “Korupsi adalah musuh bersama. Tidak ada tempat untuk pelaku KKN di Sulut,” tegas YSK dalam konferensi pers di Manado.
-
Pariwisata: Membuka Gerbang Dunia
YSK langsung menggeber sektor pariwisata, salah satu pilar Asta Cita. Hanya sebulan setelah dilantik, penerbangan internasional langsung ke Bandara Sam Ratulangi Manado kembali dibuka setelah terhenti akibat pandemi Covid-19. Pada 31 Maret 2025, 137 turis asal China mendarat melalui penerbangan reguler Manado-Nanjing, menandai kebangkitan pariwisata Sulut. YSK juga memastikan rencana pembukaan rute Manado-Malaysia pada Juli 2025 dan menjajaki konektivitas ke destinasi wisata Indonesia Timur, seperti Toraja, Sulawesi Selatan.Selain itu, YSK mendorong ekspor komoditas lokal untuk mendukung perekonomian pariwisata. Pada April 2025, Sulut mengekspor 273 kg teripang susu putih kering ke Amerika Serikat via Guangzhou menggunakan China Southern Airlines, sebuah langkah yang memperkuat posisi Sulut di pasar global.
-
Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan SDA
Untuk mendukung swasembada pangan, YSK memprioritaskan penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sulut, khususnya di Bolmong Raya, yang belum rampung. Sejak Maret 2025, ia menggenjot penyusunan RTRW agar pemanfaatan lahan sesuai peruntukan, mendukung sektor pertanian dan pertambangan rakyat. Bendungan Kuwil Kawangkoan dan Lolak, warisan inisiasi SHS dan OD, juga mendapat perhatian khusus untuk memastikan pasokan air irigasi bagi 2.214 hektare lahan pertanian dan pengendalian banjir di Manado. -
Tata Kelola Pemerintahan: Disiplin Militer Tanpa Nepotisme
Berbeda dengan spekulasi awal tentang perombakan birokrasi berbau politik, YSK-Victory menjalankan tata kelola pemerintahan yang normatif dan sesuai aturan. Rolling jabatan hanya dilakukan secara terbatas, seperti pengangkatan Johnny Suak sebagai Kepala Badan Kesbangpol setelah lolos asesmen, serta penunjukan Tahlis Galang sebagai Plh Sekprov dan Vera Pinontoan sebagai Karo Kesra untuk mengisi kekosongan akibat kasus hukum. Meski Kemendagri mengizinkan pengisian 14 jabatan eselon II yang diisi pelaksana tugas (Plt), YSK memilih menunda penyegaran hingga enam bulan pasca-pelantikan, sesuai regulasi.Pengangkatan 21 staf khusus dan empat komisaris Bank Sulut memang melibatkan tim pemenangan dan perwakilan partai pengusung, namun YSK memastikan zona birokrasi tetap bebas dari nepotisme dan balas budi politik. Pendekatan ini menjadi teladan bagi 15 kabupaten/kota di Sulut, yang hingga kini belum melakukan rolling jabatan mendadak atau bernuansa politik.
Meski menorehkan kemajuan, YSK-Victory menghadapi tantangan ekonomi. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) April 2025, inflasi Sulut naik signifikan menjadi 2,65% pada Maret 2025, dari deflasi 0,53% pada Februari 2025, dipicu kenaikan tarif listrik nasional dan harga komoditas seperti cabai, tomat, dan ikan akibat cuaca. Meski demikian, ekonomi Sulut tumbuh 5,62% (y-on-y) pada triwulan I-2025, menempati peringkat ketujuh nasional.
Realisasi anggaran dan pendapatan daerah juga menjadi perhatian. Dalam Rapat Koordinasi Kemendagri pada 8 Mei 2025, realisasi belanja Sulut baru mencapai 16,88%, tertinggal dari Jawa Barat (21,91%). YSK mendorong percepatan realisasi APBD 2025 dan mengusulkan proyek strategis ke Bappenas, seperti jembatan dan bandara Lembeh Bitung, Jalan Tol Manado-Amurang, dan flyover Jalan Bandara Mapanget.
Bagi birokrasi Sulut, adaptasi terhadap gaya kepemimpinan militer YSK menjadi tantangan tersendiri. Setelah dua dekade dipimpin birokrat SHS dan politisi OD, ASN kini menyesuaikan diri dengan pendekatan disiplin, tegas, dan strategis YSK. “Disiplin adalah kunci. Setiap tugas harus terukur dan berdampak,” ujar YSK dalam apel kerja ASN. Pelatihan dan koordinasi intensif telah digelar untuk menyelaraskan birokrasi dengan visi YSK-Victory.
Sinyo Harry Sarundajang (SHS, 2005–2015): Sebagai birokrat karir, SHS dikenal visioner dengan pendekatan teknokratis. Ia menginisiasi Bendungan Kuwil dan Lolak serta memperlebar jalan Bandara Sam Ratulangi ke Manado, membangun citra positif Sulut. Puncaknya adalah World Ocean Summit (WOC) 2009, dihadiri 33 negara, menempatkan Sulut sebagai destinasi MICE internasional.
-
Olly Dondokambey (OD, 2016–2024): Sebagai politisi, OD mempercepat pembangunan infrastruktur, seperti Jalan Tol Manado-Bitung dan Bendungan Kuwil-Lolak, serta berhasil melobi bebas visa di Bandara Sam Ratulangi, menjadikannya setara dengan bandara besar seperti Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai.
-
YSK-Victory (2025–sekarang): Dengan latar militer dan politisi, duet ini membawa pendekatan disiplin dan pragmatis. Dalam 100 hari, YSK-Victory fokus pada pemberantasan korupsi, kebangkitan pariwisata, dan ketahanan pangan, dengan langkah konkret seperti pembukaan penerbangan internasional dan penegakan hukum yang tegas.
Keberhasilan 100 hari YSK-Victory menjadi embrio bagi transformasi Sulut menuju kesejahteraan yang selaras dengan Asta Cita. Masyarakat menantikan gebrakan fenomenal, seperti yang pernah dilakukan SHS dengan WOC atau OD dengan bebas visa. Dengan pengalaman militer YSK dan keahlian politik Victory, duet ini diharapkan mampu memfilter “pahlawan kesiangan” yang mencari keuntungan, sekaligus menjaga hubungan harmonis dengan DPRD dan kepala daerah. Proyek strategis seperti Jalan Tol Manado-Amurang dan bandara Lembeh Bitung menjadi harapan besar untuk menjadikan Sulut sebagai gerbang Indonesia Timur yang semakin maju dan sejahtera.
Dalam 100 hari, YSK-Victory telah meletakkan fondasi kuat untuk Sulut yang bebas korupsi, berdaya saing di pariwisata, dan mandiri dalam ketahanan pangan. Meski tantangan ekonomi dan adaptasi birokrasi masih ada, langkah tegas dan disiplin mereka menunjukkan potensi besar untuk membawa Sulut selangkah lebih dekat ke visi Asta Cita. Warga Sulut kini menanti gebrakan lanjutan yang akan mengukir sejarah baru bagi “Bumi Nyiur Melambai”.
(ELVIS)
0 Komentar