Porprov XII, yang mempertandingkan berbagai cabang olahraga (cabor) dari 15 kabupaten/kota se-Sulut, bukan hanya kompetisi biasa. Ini adalah panggung untuk membangun fondasi prestasi Sulut menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2027 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Gubernur Komaling, yang akrab disapa YSK, menekankan target ambisius: masuk 10 besar nasional. "Porprov adalah panggung utama kalian para atlet Sulut. Tunjukkan kemampuan terbaik kalian," seru YSK dari panggung utama, disambut tepuk tangan meriah.
Acara pembukaan dimeriahkan defile megah dari ribuan atlet, yang mewakili masing-masing daerah dengan kostum khas, bendera, dan yel-yel khas yang menggema di stadion. Nuansa putih pada kostum training pack atlet menambah kesan elegan, sementara kehadiran Gubernur YSK memicu sambutan hangat dari para peserta. "Kami hadir di sini karena kalian. Jagalah kehormatan kabupaten/kota yang kalian wakili," tambah YSK, memberikan motivasi kuat bagi para atlet untuk menjunjung sportivitas dan prestasi.
YSK juga mengenang masa kejayaan olahraga Sulut, seperti di cabor bridge, terjun payung, tinju, karate, biliar, dan bulu tangkis. "Ini adalah spirit inspirasi kebangkitan olahraga Sulut yang pernah berjaya di masa lalu," ujarnya. Komitmen pemerintah daerah pun ditegaskan: peningkatan fasilitas dan pembinaan atlet akan menjadi prioritas. "Para bupati dan wali kota telah sepakat untuk memperbaiki dan menambah sarana olahraga demi kemajuan prestasi daerah yang kita cintai ini," kata gubernur yang terpilih secara demokratis ini.
Visi besar YSK tak berhenti di situ. Ia mendorong Sulut untuk berani menjadi tuan rumah event olahraga nasional pada 2032. "Berani?" tanya YSK kepada penonton yang memadati stadion. Jawaban serentak "Siap!" menggema, mencerminkan antusiasme kolektif warga Sulut terhadap masa depan olahraga daerah.
Hadir pula Wakil Gubernur Sulut Victor Mailangkay, yang turut mendukung acara ini. Sebelum pembukaan resmi, Ketua Panitia Porprov XII Richard Sualang melaporkan kesiapan penyelenggaraan, menekankan kompetisi profesional dan nilai sportivitas. Respon positif datang dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat. Wakil Sekretaris Jenderal KONI Pusat Ahmad Saefudin, yang hadir langsung, memuji inisiatif ini. "Ini kemajuan olahraga Sulut. Saya mendorong Porprov jadi momentum kebangkitan atlet daerah," katanya.
Kemeriahan acara semakin lengkap dengan penampilan tarian kolosal oleh ratusan siswa SMA, serta berbagai hiburan pendukung. Puncaknya, penyalaan api Porprov oleh legenda bridge Sulut, Eddy Manopo, menyimbolkan semangat baru yang menyala-nyala.
Porprov XII Sulut 2025 diharapkan tidak hanya melahirkan juara baru, tapi juga memperkuat persatuan antar-daerah melalui olahraga. Dengan dukungan penuh pemerintah dan masyarakat, Sulut siap melangkah lebih jauh di kancah nasional, membuktikan bahwa kebangkitan olahraga daerah bukan lagi mimpi, melainkan realitas yang sedang dibangun.
ELVIS
