Sulut1news.com, Manado — Gedung DPRD Sulawesi Utara (Sulut) menjadi pusat perhatian pada Senin (1/9/2025) ketika Ketua DPRD Fransiscus Andi Silangen, didampingi wakil ketua dan anggota DPRD lainnya, menemui langsung massa aksi yang berdemonstrasi di depan gerbang. Langkah ini menunjukkan komitmen lembaga legislatif untuk mendengarkan suara rakyat secara langsung.
Dalam pertemuan tersebut, Fransiscus Andi Silangen menyampaikan doa agar para demonstran senantiasa dalam lindungan Tuhan saat menyampaikan aspirasi mereka. Ia menekankan pentingnya proses penyampaian aspirasi yang berjalan dengan baik dan damai.
"Kami pimpinan dan anggota DPRD Sulut memutuskan untuk menunda kegiatan reses demi menerima aspirasi masyarakat ini. Saya berharap agar semua proses dapat berjalan dengan tertib, aman, dan damai," ujar Fransiscus di hadapan massa aksi.
Fransiscus juga menjelaskan bahwa hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dijamin oleh undang-undang, bahkan di tingkat internasional. Hal ini menegaskan bahwa DPRD Sulut menghormati dan mendukung hak-hak demokratis warga negara.
Untuk memastikan dialog yang lebih terarah dan efektif, Fransiscus mengundang perwakilan dari massa aksi untuk menyampaikan aspirasi mereka dalam ruang rapat bersama pimpinan dan anggota DPRD Sulut. "Kami meminta agar aspirasi masyarakat dapat disampaikan oleh perwakilan, karena seluruh anggota DPRD hadir untuk berdialog secara langsung," tambahnya.
Berdasarkan pantauan BeritaManado.com, aksi demonstrasi ini melibatkan sejumlah organisasi mahasiswa seperti HMI, LMND, PMII, PMKRI, KAMMI, serta elemen masyarakat lainnya. Kehadiran berbagai elemen masyarakat ini menunjukkan bahwa isu yang diangkat memiliki relevansi yang luas.
Hingga berita ini diturunkan, proses negosiasi terkait perwakilan penyampaian aspirasi masih terus berlangsung. DPRD Sulut menunjukkan keseriusannya dalam menanggapi aspirasi masyarakat dengan membuka ruang dialog dan menunda agenda reses.
(EL)
0 Komentar