Cak Munir meraih kemenangan meyakinkan dengan 52 suara, mengungguli pesaingnya, Hendry Ch Bangun, yang memperoleh 35 suara dari total 87 suara sah. Kemenangan ini disambut dengan gegap gempita oleh para peserta kongres, yang meneriakkan nama "Cak Munir" sebagai simbol harapan baru bagi PWI.
Kongres PWI 2025 dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI, Nezar Patria, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya persatuan dan menegaskan netralitas pemerintah dalam proses pemilihan. Selain memilih Ketua Umum, kongres juga menetapkan Atal S. Depari sebagai Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat, mengalahkan Sihono HT dengan selisih suara yang tipis.
Terpilihnya Cak Munir dianggap sebagai titik balik krusial dalam perjalanan PWI, menandai berakhirnya dualisme kepengurusan yang telah memecah belah organisasi sejak Kongres 2023. Dalam pidato kemenangannya, Cak Munir menegaskan komitmennya untuk melakukan rekonsiliasi menyeluruh dan membangun ekosistem media yang sehat serta berintegritas.
"Tugas kita saat ini adalah melakukan konsolidasi secara tuntas dan menyeluruh. Kita harus membangun kepercayaan dan memperkuat peran media di tengah disrupsi teknologi," ujar Munir dengan penuh semangat.
Dengan semangat persatuan dan dukungan penuh dari seluruh insan pers, PWI diharapkan dapat kembali menjadi rumah besar yang solid bagi seluruh jurnalis di Indonesia.
Ketua PWI Manado, Joppy Senduk, yang turut hadir dalam kongres tersebut, menyampaikan ucapan selamat kepada Cak Munir atas terpilihnya sebagai Ketua Umum PWI Pusat. "Selamat kepada Cak Munir atas terpilihnya sebagai Ketua Umum PWI Pusat yang baru. Ini menandai berakhirnya dualisme kepengurusan yang sempat memecah organisasi sejak 2023 lalu," ujar Joppy Senduk, yang akrab disapa Ipoy.
Kemenangan Cak Munir diharapkan membawa angin segar bagi PWI dan seluruh jurnalis di Indonesia, serta memperkuat peran pers sebagai pilar demokrasi dan pembangunan bangsa.
(EL)
0 Komentar