Sidang isbat yang berlangsung tertutup ini dipimpin langsung oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dan dihadiri oleh tim hisab dan rukyat Kemenag, perwakilan ormas Islam, serta duta besar negara sahabat.
Dalam konferensi pers usai sidang, Menag Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa hasil pemantauan hilal di berbagai daerah menunjukkan kriteria visibilitas hilal telah terpenuhi.
"Bahwa 1 Ramadan ditetapkan pada besok, insyaallah, tanggal 1 Maret 2025 bertepatan dengan 1 Ramadan 1446 Hijriah," ujar Menag Nasaruddin Umar.
Sidang Isbat: Proses Penentuan Awal Ramadan
Sidang isbat diawali dengan seminar mengenai posisi hilal, di mana para ahli hisab dan rukyat mempresentasikan hasil perhitungan astronomi serta metode pemantauan langsung di lapangan.
Untuk memastikan keakuratan keputusan, Kemenag melakukan verifikasi hasil rukyat dari 125 titik pemantauan hilal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Data ini kemudian dikaji secara mendalam dalam sidang tertutup sebelum diumumkan kepada publik.
Ramadan Serentak di Indonesia
Sebelumnya, Menag Nasaruddin Umar telah menyampaikan bahwa berdasarkan perhitungan astronomi, ada kemungkinan besar awal Ramadan tahun ini akan serentak di seluruh Indonesia.
"Kemungkinan besarnya (awal Ramadan) itu bisa sama," kata Menag, dikutip dari Antara.
Dengan penetapan ini, umat Islam di Indonesia dipastikan akan memulai ibadah puasa bersama-sama pada Sabtu, 1 Maret 2025. Diharapkan, keseragaman ini dapat semakin mempererat persatuan umat dalam menjalankan ibadah Ramadan dengan khusyuk dan penuh keberkahan.
Selamat menyambut Ramadan 1446 H!
(EL)
0 Komentar