Mentan Amran Sulaiman Dorong Hilirisasi Perkebunan, Sulut Siapkan 41 Ribu Bibit Benih

Sulut1news.com, Manado – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Hilirisasi Perkebunan di Ruang C.J. Rantung, Kantor Gubernur Sulut, Jumat (12/09/2025). Acara ini dihadiri oleh Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP, yang disambut oleh Wakil Gubernur Sulut, Victor Mailangkay, SH, MH.
 
Wagub Victor Mailangkay menyampaikan selamat datang kepada Menteri Pertanian dan rombongan di Sulawesi Utara, yang dikenal sebagai "Bumi Nyiur Melambai". Ia menjelaskan bahwa Sulut memiliki luas wilayah 14.511,27 kilometer persegi dengan populasi sekitar 2,6 juta jiwa, terdiri dari 15 kabupaten/kota, 171 kecamatan, dan 1.839 desa/kelurahan.
 
"Kehadiran Bapak Menteri Pertanian di Sulawesi Utara merupakan sebuah kehormatan dan penegasan komitmen kita bersama untuk membangun bangsa dan daerah, khususnya di sektor pertanian," ujar Wagub Victor.
 
Ia juga menekankan bahwa Sulawesi Utara terus menunjukkan tren pembangunan positif dengan posisi strategis di bibir Pasifik, serta potensi besar di sektor perikanan, pariwisata, pertanian, perkebunan, dan perdagangan internasional. Sektor pertanian menyumbang kontribusi signifikan sebesar 20,59 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada kuartal pertama 2025.
 
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan dukungan penuh pemerintah pusat terhadap pengembangan hilirisasi perkebunan di Sulawesi Utara, sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
 
"Kementerian Pertanian menyiapkan bantuan benih bibit sebanyak 41.000 hektar khusus untuk Sulawesi Utara. Ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia merdeka," ungkap Menteri Amran.
 
Ia menyoroti potensi besar komoditas pala asal Sulut yang memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional. "Harga pala di sini sekitar Rp70.000 per kilogram. Di luar negeri bisa mencapai Rp100.000 hingga Rp200.000 per kilogram. Karena itu, kami dorong pengembangan pala hingga 15.000 hektar, dan bila perlu akan ditambah," jelasnya.
 
Untuk mendukung program hilirisasi, Menteri Amran berencana membangun pabrik pengolahan pala di Sulut agar produk perkebunan memiliki nilai tambah lebih besar sebelum diekspor. "Semua ini harus dikawal dengan baik. Kita akan libatkan penyuluh pertanian lapangan (PPL), pemerintah pusat, gubernur, wakil gubernur, hingga bupati untuk memastikan program ini berjalan optimal," tegasnya.
 
Rakor Hilirisasi Perkebunan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat posisi Sulawesi Utara sebagai lumbung pangan dan pusat perdagangan internasional di kawasan timur Indonesia. Dengan dukungan pemerintah pusat, sektor pertanian Sulut diproyeksikan semakin berdaya saing di tingkat nasional maupun global.
(EL)

Posting Komentar

0 Komentar