Setelah tiba, Joune-Kevin langsung bertolak menuju Minahasa Utara melalui jalan AA Maramis. Saat rombongan melintas di Tugu Adipura, ratusan relawan, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), serta wartawan telah bersiap untuk memberikan penyambutan meriah yang telah dikoordinasikan sebelumnya.
Tiba di Kantor Bupati Minahasa Utara, keduanya disambut dengan Tarian Kabasaran, tarian perang khas Minahasa yang menjadi simbol penghormatan bagi putra daerah yang pulang membawa kemenangan. Sekretaris Daerah Novly Wowiling, mewakili seluruh kepala OPD dan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, kemudian mengalungkan bunga sebagai tanda penghormatan dan kebanggaan.
Sebagai bagian dari prosesi adat, dilakukan pula ritual doa dari Minahasa Utara dan Nusa Utara untuk memohon perlindungan, kesehatan, serta kebijaksanaan bagi Joune-Kevin dalam memimpin Tanah Tonsea selama lima tahun ke depan.
Setelah prosesi adat, secara berurutan para kepala OPD dan ASN bergiliran memberikan ucapan selamat kepada Joune-Kevin melalui jabat tangan, sebagai bentuk dukungan terhadap kepemimpinan mereka di periode kedua.
Apel Perdana dan Pesan Toleransi
Setelah penyambutan resmi, Bupati Joune Ganda langsung memimpin apel perdana bulan Februari. Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya disiplin kepegawaian serta meminta ASN untuk terus menjaga toleransi antarumat beragama, terutama menjelang bulan suci Ramadan.
"Hormatilah saudara kita yang sedang menjalankan ibadah di bulan Ramadan ini, sebagaimana mereka juga menghormati hari-hari besar keagamaan umat non-Muslim," tandas Joune Ganda.
Usai memimpin apel, Bupati Joune Ganda bersama rombongan bergerak menuju kediamannya di Desa Kaima dengan diiringi ratusan relawan dan wartawan, menandai semangat baru dalam kepemimpinan periode kedua mereka.
Penyambutan ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Minahasa Utara masih memiliki harapan besar kepada Joune-Kevin untuk terus membangun daerah dan membawa kesejahteraan bagi seluruh warganya.
(EL)
0 Komentar