Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang – Tanda Komitmen untuk Rakyat

Sulut1news.com, Magelang – Dalam langkah yang mencuri perhatian publik, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa dari 503 kepala daerah yang mengikuti program retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, sebanyak 97 di antaranya adalah kader PDI Perjuangan. Dari jumlah tersebut, 51 kepala daerah sudah hadir sejak hari pertama, sementara 46 lainnya masih dalam perjalanan untuk bergabung.

Kehadiran para kepala daerah ini terasa lebih menarik mengingat instruksi sebelumnya dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang meminta kader partai untuk menunda partisipasi mereka dalam retret ini. Meskipun demikian, Tito menegaskan bahwa program retret ini sangat penting bagi kepala daerah sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan koordinasi dan efektivitas pemerintahan daerah.

Dalam konferensi pers yang digelar di Akmil Magelang, Tito menekankan bahwa tanggung jawab utama kepala daerah adalah kepada rakyat yang memilih mereka, bukan kepada partai politik. "Partai kan hanya kendaraan mereka untuk bisa ikut dalam pemilihan. Ketika dia terpilih, dia tanggung jawabnya lagi nomor satu bukan kepada partainya, tapi nomor satu dia tanggung jawabnya kepada rakyat yang memilih dia," ujarnya dengan tegas.

Hingga tanggal 24 Februari 2025, tercatat 17 kepala daerah dari PDI Perjuangan telah bergabung dalam retret ini. Tito menyambut positif kehadiran mereka dan mengajak kepala daerah lainnya untuk turut serta, mengingat manfaat program ini bagi pemerintahan daerah dan masyarakat.

Salah satu kepala daerah yang siap menghadiri retret, Pramono Anung, menyatakan komitmennya untuk berpartisipasi dalam acara ini. Ia menegaskan bahwa ia siap menanggung konsekuensi dari keputusan tersebut dan bertekad untuk mengikuti program dengan baik demi kepentingan rakyat dan pembangunan daerah.

Program retret di Akmil Magelang ini dirancang untuk meningkatkan koordinasi dan efektivitas pemerintahan daerah melalui pembekalan dan interaksi antar kepala daerah. Meskipun terdapat perbedaan pandangan terkait partisipasi dalam program ini, banyak kepala daerah yang memilih untuk hadir demi kepentingan rakyat dan kemajuan daerah mereka.

Dengan semangat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, retret ini menjadi momen penting bagi kepala daerah untuk bersinergi dan berbagi pengalaman dalam memimpin daerah masing-masing. Keputusan para kepala daerah untuk hadir, meskipun ada arahan berbeda, menunjukkan tekad mereka dalam menjalankan amanah rakyat. 

Mari kita saksikan bagaimana perkembangan dari program ini dan dampaknya bagi pembangunan daerah di seluruh Indonesia.
(EL)

Posting Komentar

0 Komentar