Sulut1news, Jakarta – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berhasil melakukan efisiensi anggaran hingga Rp 2,57 triliun untuk tahun 2025. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut penghematan ini diterapkan dalam Pagu Anggaran Kemendagri 2025, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Efisiensi Kemendagri sebesar Rp 2.753.693.000.000 dari total pagu Rp 4.792.328.518.000 atau sebesar 57,46%," ungkap Tito dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2025).
Arahan Presiden untuk Efisiensi APBN dan APBD
Menurut Tito, langkah efisiensi ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025, yang dikeluarkan pada 22 Januari 2025. Dalam instruksi tersebut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pengelolaan APBN dan APBD 2025 secara efisien guna meningkatkan efektivitas belanja negara.
Sebelum dilakukan efisiensi, total anggaran Kemendagri untuk 2025 mencapai Rp 4,79 triliun. Namun, setelah dilakukan penghematan, anggaran yang tersedia menjadi Rp 2,03 triliun.
Item Anggaran yang Dipangkas
Tito menjelaskan bahwa penghematan dilakukan dengan memangkas sejumlah pos pengeluaran yang dianggap tidak terlalu mendesak. Beberapa item yang terkena efisiensi antara lain:
- Alat tulis kantor
- Kegiatan seremonial
- Rapat dan seminar
- Kajian dan penelitian
- Diklat serta bimbingan teknis (bimtek)
- Percetakan dan suvenir
- Sewa fasilitas dan kebutuhan administratif lainnya
"Kami fokus pada efisiensi tanpa mengganggu program prioritas dan pelayanan publik yang menjadi tanggung jawab Kemendagri," tegas Tito.
Komitmen Pemerintah dalam Pengelolaan Anggaran
Efisiensi anggaran ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas fiskal dan meningkatkan efektivitas belanja negara. Pemerintah berharap penghematan yang dilakukan tidak hanya di tingkat kementerian, tetapi juga di pemerintah daerah agar penggunaan anggaran lebih tepat sasaran dan memberi dampak maksimal bagi masyarakat.
Dengan penghematan ini, diharapkan alokasi anggaran bisa lebih difokuskan pada program-program strategis yang memberikan manfaat langsung bagi pembangunan nasional dan kesejahteraan rakyat.
(EL)
0 Komentar