Pilgub Sulut 2024: Pertarungan Tiga Poros Kuat, Siapa Akan Berkuasa?

Sulut1news.com, Manado - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Utara (Sulut) 2024 hanya tinggal hitungan hari. Tiga pasangan calon dipastikan bersaing memperebutkan posisi Gubernur dan Wakil Gubernur untuk lima tahun mendatang.

Pasangan pertama, Elly Engelbert Lasut (E2L) dan Hanny Joost Pajouw (HJP), adalah wajah lama yang dikenal publik. E2L, mantan Bupati Kepulauan Talaud, memiliki basis massa loyal, sementara HJP yang sebelumnya kurang beruntung dalam kontestasi politik kini mencoba peruntungan sebagai wakil.

Sementara itu, Steven Kandouw (SK), yang sudah dua periode menjabat Wakil Gubernur, kembali maju bersama Alfret Denny Djoike Tuejeh (ADT), purnawirawan jenderal bintang tiga. Kombinasi birokrat berpengalaman dan latar belakang militer ini menjadi kekuatan PDI Perjuangan untuk mempertahankan dominasi di Sulut.

Calon terakhir, Yulius Selvanus Komaling (YSK), didukung oleh Gerindra dan sejumlah partai koalisi. Meskipun diselimuti pro dan kontra, YSK hadir sebagai pendobrak status quo dengan strategi politik yang tajam, didukung kekuatan nasional dari lingkaran Prabowo Subianto.

2. Dinamika Politik Sulut: Konstelasi Pilgub Seperti Pilpres Mini

Pilkada Sulut 2024 disebut-sebut sebagai miniatur Pemilihan Presiden (Pilpres). Pertarungan ini menjadi adu kekuatan antara PDI Perjuangan, yang didukung basis kuat di daerah, melawan Gerindra dan koalisinya yang mengusung YSK.

PDI Perjuangan, dengan dominasi di hampir seluruh kabupaten/kota di Sulut, diprediksi akan mengerahkan semua sumber daya untuk mempertahankan posisi. Namun, kehadiran YSK sebagai “orang dekat” Prabowo Subianto membuat peta persaingan menjadi lebih kompleks.

Sementara itu, pasangan E2L-HJP, yang dianggap sebagai “kuda hitam,” tak boleh diremehkan. Dengan dukungan loyalis militan, E2L berpotensi menciptakan kejutan.

3. Strategi dan Tantangan: Siapa yang Unggul di Pilgub Sulut 2024?

Pertarungan Pilgub Sulut 2024 bukan hanya tentang popularitas, tetapi juga strategi politik yang matang. SK dengan pengalaman politiknya di bawah kepemimpinan Olly Dondokambey dianggap unggul dalam taktik lapangan. Sementara itu, YSK memanfaatkan momentum kemenangan Prabowo dan Gibran di Pilpres untuk menggalang dukungan besar.

Namun, tantangan terbesar adalah menghadapi suara pemilih yang semakin kritis. Meskipun survei menunjukkan persaingan ketat antara SK dan YSK, E2L tetap memiliki peluang, terutama dengan dukungan komunitas Katolik yang dikenal solid.

4. Pilihan Rakyat di Tangan: Harapan Baru atau Status Quo?

Hasil Pilgub Sulut 2024 akan sangat bergantung pada partisipasi dan pilihan rakyat. Apakah Sulut akan mempertahankan dominasi PDI Perjuangan melalui SK-ADT, memilih terobosan baru bersama YSK-Victor Mailangkay, atau memberikan kesempatan kedua kepada E2L-HJP?

Yang pasti, siapapun yang terpilih harus mampu membawa Sulut ke arah yang lebih baik. Rakyat Sulut kini menanti pemimpin yang tidak hanya kompeten, tetapi juga mampu menjawab tantangan daerah ke depan.
(ELVIS)

Posting Komentar

0 Komentar