Denny Mangala, yang juga menjabat sebagai Plh Kadis Kominfo dan Asisten 1 Setdaprov Sulut, menyatakan bahwa Gubernur Yulius Selvanus memandang kritik sebagai bagian integral dari dinamika demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang sehat. "Bapak Gubernur sangat terbuka menerima kritik. Bahkan, beliau menganggap kritik sebagai 'vitamin' bagi penyelenggaraan pemerintahan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Denny Mangala menekankan pentingnya kritik yang konstruktif dan berbasis fakta. "Kritik yang membangun haruslah disampaikan dengan fakta dan data, bukan berdasarkan fitnah, hoaks, atau informasi yang tidak terverifikasi," tegasnya. Ia menambahkan bahwa kritik yang didasarkan pada kajian, analisis, dan realita akan memperkaya kebijakan publik. Sebaliknya, tuduhan tanpa bukti dapat merugikan masyarakat karena berpotensi menyesatkan opini publik.
Selain itu, Denny Mangala mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk media, untuk bersama-sama menjaga ekosistem informasi yang sehat. Ia menyoroti pentingnya peran media dalam menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang, terutama di era digital saat ini, di mana arus informasi menyebar dengan sangat cepat.
"Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara selalu menghargai peran pers sebagai pilar demokrasi sekaligus mitra pembangunan," ujar Denny Mangala. Ia juga menegaskan bahwa Gubernur tidak pernah menutup diri terhadap kritik. "Mari kita bangun Sulawesi Utara dengan kritik yang cerdas, bermartabat, dan berbasis fakta," pungkasnya.
Pernyataan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang jelas mengenai sikap Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terhadap kritik, serta mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah melalui penyampaian kritik yang konstruktif dan bertanggung jawab.
(EL)
0 Komentar