Gubernur Yulius Ajak Instansi Vertikal Bersinergi Jaga Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi

Sulut1news.com, Manado  Dalam upaya menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara, Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, S.E., M.M. menggelar rapat koordinasi bersama seluruh instansi vertikal di wilayah Sulut. Rapat yang berlangsung di Kantor Gubernur ini dihadiri oleh berbagai pimpinan lembaga penting seperti Bank Indonesia Perwakilan Sulut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kantor Imigrasi, Kantor Pajak, Kantor Perbendaharaan, serta jajaran instansi keuangan lainnya.

Menurut Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sulawesi Utara, rapat ini bertujuan untuk memperkuat sinergi lintas sektor guna menghadapi tantangan ekonomi ke depan, serta mengakselerasi agenda pembangunan yang berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Gubernur Yulius menekankan pentingnya memanfaatkan potensi ekonomi Sulawesi Utara, baik dari kekuatan ekonomi hijau maupun ekonomi biru. “Sulut memiliki letak geografis yang sangat strategis sebagai jalur perdagangan dan logistik. Ke depan, Sulut akan menjadi hub utama distribusi energi BBM, pasokan industri, dan pangan,” ujar Gubernur.

Ia juga menegaskan bahwa momentum ini harus membuka peluang usaha seluas-luasnya bagi rakyat Sulut. “Industri akan bangkit, sektor jasa keuangan akan tumbuh. Karena itu, kita harus bersinergi dan bergerak bersama,” tambahnya.

Gubernur Yulius juga menyoroti pentingnya peran Imigrasi dalam mendukung sektor pariwisata. Ia meminta pelayanan kepada turis ditingkatkan tanpa mengabaikan aturan yang berlaku, namun tetap menghindari prosedur yang berbelit-belit.

Sektor perbankan juga menjadi perhatian. Gubernur meminta agar penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) lebih diprioritaskan untuk petani, nelayan, dan pelaku UMKM. “Berikan ruang yang lebih luas kepada mereka, selama sesuai dengan regulasi yang ada. Kita harus hadir untuk rakyat,” tegasnya.

Terkait industri perikanan, menurut Gubernur pilihan rakyat Sulut ini mengungkapkan adanya sejumlah regulasi yang saat ini sedang dievaluasi karena dinilai menghambat aktivitas nelayan. Ia menyatakan bahwa pemerintah sedang menyiapkan fasilitas bantuan guna meningkatkan produksi dan perdagangan hasil laut.

Sementara itu, untuk sektor pertanian, khususnya komoditas nilam, Gubernur menyarankan agar penanaman tidak dilakukan di lahan sawah padi demi menjaga kualitas tanaman dan kelestarian lahan pangan. Pemerintah Provinsi berkomitmen untuk memperkuat akses permodalan dan pendampingan bagi petani nilam.

Tak hanya itu, Gubernur Yulius juga menyebutkan bahwa sektor pertambangan rakyat akan difasilitasi melalui penguatan kelembagaan koperasi pertambangan.

Kepada Bank Indonesia, Gubernur meminta agar terus mengawal perdagangan antar pulau dan mendorong iklim investasi di Sulawesi Utara. Ia mengungkapkan rasa syukurnya atas realisasi investasi sebesar Rp3,6 triliun yang masuk melalui PTSP Sulut bulan ini.

“Ini menandakan bahwa para investor benar-benar melihat Sulut sebagai kawasan potensial untuk pembangunan industri dan bisnis,” ujar Gubernur.

Di akhir rapat, seluruh peserta menyatakan komitmen untuk bersinergi dan mendukung penuh arah kebijakan nasional sesuai dengan visi Astha Cita Presiden, khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 7%–8%. Seluruh instansi vertikal di Sulut sepakat untuk terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi demi kemajuan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.

(ELVIS)

Posting Komentar

0 Komentar