Eskalasi Konflik India-Pakistan Memanas: Rudal, Serangan Balasan Telan Korban Jiwa

Sulut1news.com, Jakarta – Ketegangan antara India dan Pakistan mencapai titik kritis dengan aksi saling serang yang semakin intens di sepanjang perbatasan kedua negara. Pakistan mengeluarkan peringatan keras bahwa pihaknya tidak akan meredakan konflik, sementara laporan terbaru menyebutkan sedikitnya 11 warga sipil tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat gempuran militer India. Berikut adalah perkembangan terbaru dari konflik yang mengguncang kawasan Asia Selatan ini, Minggu (11/05/2025).

1. India Luncurkan Serangan Rudal ke Tiga Pangkalan Udara Pakistan
Militer India dilaporkan melancarkan serangan rudal yang menargetkan tiga pangkalan udara strategis Pakistan pada Jumat malam (9/5/2025). Ketiga pangkalan tersebut adalah Pangkalan Udara Nur Khan di Rawalpindi, Pangkalan Udara Murid di Chakwal, dan Pangkalan Udara Rafiqui di distrik Jhang, Provinsi Punjab timur. 

Menurut juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmad Sharif, sebagian besar rudal India berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Pakistan. “Semua aset Angkatan Udara kami tetap aman dan tidak mengalami kerusakan signifikan,” tegas Sharif dalam konferensi pers, seperti dilansir Associated Press pada Sabtu (10/5/2025).

Namun, Sharif juga mengungkapkan bahwa beberapa rudal India nyasar, menghantam wilayah Afghanistan dan bahkan wilayah Punjab timur di India sendiri, yang berbatasan langsung dengan Pakistan. “Kami memiliki bukti kuat bahwa agresi India tidak hanya menargetkan Pakistan, tetapi juga melanggar kedaulatan negara tetangga,” ujarnya.

Sharif mengecam tindakan India sebagai “agresi terang-terangan” yang mencerminkan “paranoia” New Delhi. Ia menyebut serangan ini sebagai bagian dari pola pikir India yang gagal mematahkan tekad rakyat Pakistan. “India terus memperburuk situasi dengan aksi-aksi sembrono, termasuk penggunaan rudal udara-ke-permukaan yang diluncurkan dari jet tempur mereka,” tambahnya.

2. Pakistan Balas Dendam dengan Serangan Drone dan Artileri
Sebagai respons atas serangan rudal India, Pakistan melancarkan serangan balasan pada Sabtu (10/5/2025) yang menargetkan posisi militer India di sepanjang perbatasan. Militer India melaporkan serangkaian serangan drone dan amunisi berat yang diluncurkan Pakistan, terutama di wilayah Kashmir yang dikuasai India dan Punjab bagian barat.

“Pakistan telah meningkatkan eskalasi dengan serangan drone dan penembakan lintas batas yang terus-menerus,” demikian pernyataan resmi militer India melalui platform X, seperti dikutip AFP. Jurnalis AFP di lapangan melaporkan suara ledakan keras di Srinagar, ibu kota Kashmir yang dikuasai India, serta aktivitas drone musuh di atas barak militer di Amritsar, Punjab.

Serangan balasan Pakistan ini dipicu oleh tuduhan Islamabad bahwa India sengaja menargetkan infrastruktur militer mereka. Pakistan juga menegaskan bahwa serangan India tidak hanya melanggar kedaulatan mereka, tetapi juga memperburuk ketegangan di wilayah yang sudah labil.

3. Korban Sipil di Pakistan Bertambah
Gempuran militer India tidak hanya menargetkan instalasi militer, tetapi juga menyebabkan korban sipil yang signifikan. Pemerintah Pakistan melaporkan sedikitnya 11 warga sipil, termasuk seorang anak dan empat wanita, tewas akibat serangan India di sepanjang Garis Kontrol (Line of Control/LoC) pada Jumat malam. Sebanyak 56 orang lainnya dilaporkan luka-luka.

Menteri Informasi Kashmir yang dikelola Pakistan, Mazhar Saeed Shah, menggambarkan situasi di lapangan sebagai “mengerikan.” “Penembakan hebat dari India terjadi di lebih dari lima lokasi berbeda di sepanjang LoC, menargetkan kawasan sipil tanpa pandang bulu,” ujar Shah, seperti dilansir *AFP* pada Sabtu (10/5/2025). Ia menyerukan komunitas internasional untuk mengutuk agresi India dan mendesak gencatan senjata segera.

Dampak Regional dan Seruan Internasional
Konflik ini telah menimbulkan kekhawatiran serius di komunitas internasional, mengingat India dan Pakistan adalah dua kekuatan nuklir di Asia Selatan. Ketegangan di sepanjang Garis Kontrol dan wilayah Kashmir, yang menjadi sumber sengketa utama kedua negara, telah berulang kali memicu kekerasan dalam beberapa dekade terakhir. Namun, eskalasi terbaru ini dianggap sebagai salah satu yang terburuk dalam beberapa tahun.

PBB dan beberapa negara tetangga, termasuk Tiongkok, telah mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan menyelesaikan konflik melalui dialog. Namun, pernyataan keras dari kedua pihak menunjukkan bahwa gencatan senjata jangka pendek tampaknya sulit tercapai.

Dengan kedua negara yang terus memperkuat posisi militer mereka di perbatasan, dunia kini menahan napas menyaksikan apakah konflik ini akan mereda atau justru membesar menjadi perang terbuka. Pakistan telah memperingatkan bahwa mereka siap menghadapi segala kemungkinan, sementara India bersikeras bahwa tindakan mereka adalah respons terhadap “provokasi” Pakistan.

Sementara itu, warga sipil di kedua sisi perbatasan terus hidup dalam ketakutan, dengan laporan evakuasi massal di desa-desa dekat Garis Kontrol. Situasi kemanusiaan yang memburuk dan ancaman eskalasi lebih lanjut menempatkan kawasan ini pada jurang krisis yang lebih dalam.

Untuk perkembangan lebih lanjut, pantau terus laporan dari media terpercaya dan pernyataan resmi dari kedua negara.
Redaksi Sulut1News 

Posting Komentar

0 Komentar