Kebijakan Tarif Resiprokal Trump Guncang Dunia: Wall Street Rugi Rp 82.800 Triliun, Indonesia Kena Tarif 32%

Sulut1News, Washington, D.C. – Kebijakan ekonomi agresif Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memicu gejolak global. Kali ini, pengumuman tarif resiprokal terhadap lebih dari 180 negara telah menimbulkan efek domino yang signifikan, terutama di pasar keuangan.

Dalam laporan langsung Reuters, disebutkan bahwa nilai kapitalisasi Wall Street anjlok hingga US$5 triliun atau setara Rp 82.800 triliun dalam waktu singkat. Anjloknya pasar disebut dipicu oleh kekhawatiran meningkatnya risiko resesi global akibat perang dagang yang kembali memanas.

Badai Ekonomi Jelang 9 April

Kebijakan tarif baru ini dijadwalkan akan berlaku penuh pada 9 April 2025. Hingga waktu tersebut, analis memperkirakan volatilitas pasar akan terus meningkat. Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh langkah proteksionis ini telah membuat investor menarik diri dan mendorong indeks saham utama AS ke zona merah.

Indonesia dan Negara Asia Tenggara Jadi Korban

Indonesia termasuk salah satu negara yang terkena dampak cukup besar. Pemerintah AS menetapkan tarif impor sebesar 32% bagi barang-barang asal Indonesia. Negara Asia Tenggara lainnya juga turut terdampak: Vietnam terkena tarif tertinggi sebesar 36%, diikuti Malaysia 24%, dan Singapura 10%.

Sementara itu, Jepang dikenakan tarif sebesar 24%. China menjadi negara yang paling terdampak dengan total beban tarif mencapai 54%, terdiri dari 20% tarif sebelumnya ditambah 34% tarif resiprokal yang baru diumumkan.

China Balas dengan Tarif Setimpal

Sebagai respons, pemerintah China langsung mengumumkan tindakan balasan. Kementerian Keuangan China menyatakan akan memberlakukan tarif sebesar 34% terhadap barang-barang impor dari Amerika Serikat, mulai 10 April 2025.

"Praktik AS ini tidak sejalan dengan peraturan perdagangan internasional, merugikan hak dan kepentingan sah China, dan menjadi praktik intimidasi unilateral yang khas," tegas Komisi Tarif Dewan Negara China, seperti dikutip dari CNN International.

Kekhawatiran Global dan Ancaman Perang Dagang Babak Baru

Langkah AS ini menuai kritik dari banyak negara dan organisasi internasional yang menilai kebijakan tarif resiprokal tersebut sebagai langkah sepihak dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Banyak pihak khawatir, ini akan memicu gelombang perang dagang babak baru yang dapat memperlambat pemulihan ekonomi global pasca-pandemi.

Redaksi Sulut1News 

Posting Komentar

0 Komentar