Dibuka Wagub Sulut Victor Mailangkay, Kadis Sorongan Harap Sulut Jadi Pusat Industri Olahan Kelapa

Sulut1news.com, Manado  Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terus mengakselerasi penguatan sektor pertanian melalui strategi hilirisasi, khususnya pada komoditas unggulan daerah: kelapa. Bertempat di Ruang Tumbelaka, Kantor Gubernur Sulut, Dinas Pertanian menggelar Pertemuan Koordinasi Memberdayakan Hilirisasi Industri Kelapa di Sulawesi Utara, Selasa (29/04/2025).

Acara strategis ini dihadiri langsung Wakil Gubernur Sulut, Dr. Victor Mailangkay, didampingi Asisten II Setdaprov Sulut, Christian Talumepa, serta Kepala Dinas Perkebunan Sulut, Ronald Sorongan. Turut hadir pula pelaku industri kelapa, perwakilan petani, akademisi, dan stakeholder terkait yang memiliki peran penting dalam membangun masa depan industri kelapa di Bumi Nyiur Melambai.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Victor Mailangkay menyoroti besarnya potensi kelapa Sulut yang selama ini belum tergarap secara optimal. Menurutnya, hilirisasi adalah kunci untuk membawa manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat, khususnya petani.

“Kelapa bukan hanya komoditas ekspor mentah. Ia punya nilai lebih jika diolah menjadi produk turunan. Ini bisa mendorong ketahanan pangan, membuka lapangan kerja, dan jadi sumber ekonomi baru,” ujar Mailangkay.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulut, Ronald Sorongan, tampil lugas dalam menyampaikan urgensi transformasi industri kelapa di daerah. Ia menyebut bahwa era menjual kelapa dalam bentuk mentah harus segera diakhiri.

“Kita tidak boleh lagi mengekspor kelapa dalam bentuk mentah. Sudah saatnya kita mengembangkan industri pengolahan yang menghasilkan produk turunan bernilai tinggi, seperti minyak kelapa murni (VCO), arang aktif, sabut kelapa, cocofiber, dan lainnya,” tegas Sorongan.

Ia menambahkan, hilirisasi bukan hanya meningkatkan nilai jual produk, tetapi juga memperkuat struktur ekonomi lokal dan kemandirian petani. Menurut Sorongan, sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan petani menjadi fondasi utama dalam mewujudkan industri kelapa yang berkelanjutan di Sulut.

Pertemuan ini juga menghasilkan sejumlah rencana tindak lanjut, di antaranya: penguatan kelembagaan petani, peningkatan kapasitas teknologi pengolahan, perluasan akses pasar, serta kolaborasi dengan sektor swasta dan lembaga riset.

Dengan luas lahan kelapa yang mencapai lebih dari 200 ribu hektare dan posisi strategis sebagai gerbang Indonesia timur, Sulawesi Utara diyakini mampu tampil sebagai sentra industri kelapa nasional yang berdaya saing global.

“Kalau kita bergerak bersama dan serius membangun hilirisasi, maka kelapa bisa jadi motor penggerak ekonomi Sulut yang sesungguhnya,” pungkas Sorongan.

(EL)


Posting Komentar

0 Komentar