AS Batal Dukung Transisi Energi Bersih di Indonesia, Vietnam, dan Afrika Selatan

Sulut1news.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) resmi membatalkan dukungannya terhadap program transisi energi bersih di Indonesia, Vietnam, dan Afrika Selatan. Keputusan ini diambil setelah AS menarik diri dari kemitraan global Just Energy Transition Partnership (JETP), sebuah inisiatif negara-negara maju untuk membantu negara berkembang meninggalkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara dan beralih ke energi ramah lingkungan.

AS Resmi Mundur dari JETP

Mengutip Reuters, Jumat (7/3), Departemen Keuangan AS mengumumkan penarikan diri tersebut pada Kamis (6/3). Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump, yang sebelumnya menegaskan bahwa AS tidak lagi terikat pada komitmen transisi energi.

Keputusan ini berpotensi menghambat upaya transisi energi di negara-negara penerima manfaat JETP, termasuk Indonesia. Pasalnya, skema ini semula dirancang untuk memberikan pinjaman, jaminan keuangan, dan hibah guna mempercepat pengurangan ketergantungan pada batu bara.

Mengenal JETP dan Peran AS

JETP pertama kali diperkenalkan dalam Konferensi Iklim PBB di Glasgow, Skotlandia pada 2021. Inisiatif ini melibatkan 10 negara donor, termasuk AS, yang berkomitmen mendanai transisi energi di negara-negara berkembang. Sejak peluncurannya, Afrika Selatan, Indonesia, Vietnam, dan Senegal diumumkan sebagai penerima manfaat utama program ini.

Namun, setelah AS menarik dukungan, masa depan program ini menjadi tidak pasti. Negara-negara penerima manfaat kini harus mencari sumber pendanaan alternatif untuk tetap menjalankan agenda transisi energi mereka.

Reaksi Negara-Negara Penerima Manfaat

Di Afrika Selatan, Kepala Unit Manajemen JETP, Joanne Yawitch, membenarkan bahwa AS telah mengomunikasikan keputusan tersebut.

"Kami telah diberitahu oleh AS tentang penarikan mereka," ujar seorang sumber dari kelompok donor di Afrika Selatan.

Di Vietnam, dua pejabat asing yang mengetahui langsung persoalan ini juga mengonfirmasi langkah Washington menarik diri dari JETP. Sementara itu, di Indonesia, sumber lain yang memahami situasi ini juga menyampaikan hal serupa.

Keputusan AS ini menimbulkan tantangan baru bagi negara-negara berkembang yang tengah berusaha mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Dengan mundurnya AS dari skema pendanaan, apakah transisi energi di Indonesia, Vietnam, dan Afrika Selatan masih bisa berjalan sesuai rencana? Waktu yang akan menjawab.

(EL)

Posting Komentar

0 Komentar