Sulut1news.com, Minut — Mengawali pertemuan dengan sejumlah Wartawan di Lantai 4 Balai Pelaksana Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Utara (sulut,), Senin, (26/2/2024), Kepala Balai Hendra Satrio MK. ST. MT, di dampingi Kasatker yang baru sambil menyapa seluruh awak media yang terdiri dari Wartawan media online, cetak, elektronik, TV, dan LSM, ORMAS yang sejak pukul 09:00 pagi menunggu Kabalai untuk memimpin pertemuan yang sempat molor sekira dua jam.
Kabalai mulai memperkenalkan Kedua Kasatker baru PJN Wilayah 2 dan 3, yaitu; Rismono PJN Wilayah 2 bertugas di Bolaang Mongondow Raya (BMR) Kotamobagu; Krisman, ditugaskan ke PJN Wilayah 3 Kabupaten Sangihe Talaud.
Kali ini fokus pertemuan perdana di 2024 kabalai menyerap sejumlah aspirasi dalam bentuk pertanyaan dan usulan untuk Sulawesi Utara semakin maju dan sejahtera, apabila program BPJN sUlut bisa berjalan sesuai peraturan yang berlaku.
Berdasarkan beberapa pertanyaan yang ditanyakan oleh sejumlah media, lebih khusus, bagaimana progres BPJN Sulut Tahun 2024 ? " Kami BPJN Sulut sedang mengelola anggaran 563 miliar dengan paket – paket; Pertama jalan Likupang Bitung, Kedua, Lokasi Maelang Bolaang Mongondow, Atinggola. paket – paket eservasi lainnya, dimana kami sedang melakukan penggantian jembatan yang rusak amblas waktu banjir lalu. Demikian di desa WorI Minahasa Utara, dan ada juga jembatan gantung di kabupaten minahasa di Tondano, itu sementara kami kerjakan. Selain itu, ntuk Ipres jalan daerah kami tetap akan melanjutkan pekerjaannya di 2024, Namun sambil menunggu persetujuan tiga Menteri," kata, Hendro.
Mengapa harus menunggu persetujuan ketiga Menteri dulu ? "Hal tersebut karena kapasitas jalan daerah selalu harus mendapat persetujuan terlebih dahulu oleh meteri, sehingga akan menjadi pekerjaan awal kami di tahun 2024 dan ketika sudah ada persetujuan menteri, maka kemungkinan akan ada tambahan," harap Hendro.
Ada hal menarik Kabalai Hendro Satrio menjelaskan terkait usul masyarakat yang sering melewati ruas jalan Manado Tomohon agar diperlebar.
" Jadi Ruas jalan Manado Tomohon kalu kita lihat ketika hari-hari libur antara Sabtu dan Minggu, memang banyak trafficjump (kemacetan) yang sering kita alami. Menurut Hendro secara kasat mata sebetulnya jalan raya Manado Tomohon, sudah masuk dalam kategori jalan standard nasional (lebaranya tujuh meter). Memang, maunya sih diperlebar.
Tapi ketika kita lihat kondisi dilapangan agak sulit untuk diperlebar." tandasnya.
Pasalnya, kita nengok sebelah kanan dari Manado ada tebing, sebelah kiri ada jurang. Jadi bagaimana nanti pemda setempat, kajian lahannya masih butuh persetujuan pemda, apakah layak di pelebaran atau tidak. BPJN Sulut hanya bisa mengerjakan jalan sudah ada yang rusak dan lobang, itu yang kita lakukan penampalan dan pengaspalan," tutup Hendro. (Karel).
0 Komentar