Sulut1news.com, Manado - SMA Negeri 7 Manado mencatat babak baru dengan menerapkan Kurikulum Merdeka, sebuah terobosan pendidikan yang menempatkan sekolah ini sebagai pelopor perubahan di Sulawesi Utara.
Langkah berani ini dilakukan di bawah kepemimpinan yang tegas dan inovatif, Dr. Willem Hanny Rawung, SS., M.Hum., selaku kepala sekolah.
"Keputusan bukanlah langkah kecil, melainkan komitmen mendalam untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih dinamis dan kontekstual bagi para siswa-siswi."ungkap Rawung.
Menurut Dr. Rawung, penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah bertujuan untuk membekali siswa-siswi dengan keterampilan yang lebih holistik, mengejar potensi kreatif, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi dunia yang terus berubah.
"Kurikulum Merdeka memberikan ruang lebih besar untuk inovasi dalam metode pengajaran dan penilaian, untuknya kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan adaptif, di mana setiap siswa dapat tumbuh sesuai dengan kecepatan dan minatnya."kata Rawung.
Salah satu langkah terpenting dalam implementasi kurikulum merdeka adalah pengenalan mata pelajaran baru yang lebih terkait dengan kehidupan nyata.
Siswa-siswi diajak untuk terlibat dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan karakter dan keterampilan tambahan, seperti pengenalan tentang alam sekitar dan daur ulang sampah.
"Inovasi pendidikan bukan hanya tentang mencetak prestasi akademis, setidaknya ingin melibatkan siswa-siswi dalam pengalaman belajar mendalam lagi, sehingga dapat menciptakan pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas tetapi juga kreatif dan berpikiran terbuka."tutur Rawung.
Teknologi juga menjadi fokus utama dalam penerapan Kurikulum Merdeka ini. Dr. Rawung menekankan perlunya integrasi teknologi dalam setiap aspek pembelajaran untuk memastikan bahwa siswa terampil dan siap menghadapi revolusi digital.
"Dengan penerapan kurikulum merdeka SMA Negeri 7 Manado mengirimkan pesan kuat bahwa pendidikan adalah tentang memberdayakan siswa untuk menjadi individu, yang tidak hanya sukses secara akademis tetapi juga mampu beradaptasi dan menciptakan perubahan positif di masyarakat,"pungkas Rawung.
Langkah berani ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan pendidikan di Sulawesi Utara, membangun fondasi untuk generasi yang siap menghadapi tantangan dunia modern.
(ELVIS)
0 Komentar