Pada kesempatan ini, Evans Liow mengatakan bahwa kegiatan bWorkshop Transformasi Digital Sulut menuntut pemerintah daerah mampu mengoptimalkan peran-peran ekonomi digital antara lain: mendorong perdagangan barang melalui layanan e-commerce, terlebih khusus untuk pelaku UMKM serta memfasilitasi pembayaran dan penyaluran kredit,
"Yang menjadi tantangan adalah bagaimana memperbanyak masyarakat yang mampu menerapkan gaya hidup digital, serta mensosialisasikan isu-isu yang ada akibat penerapan gaya hidup digital di tengah masyarakat, untuk mengakselerasi gaya langka dan pencapaian tujuan pembangunan di daerah, terlebih khusus dalam pemulihan ekonomi," ujar Liow.
Menurutnya sebagai bagian dari upaya mempengaruhi, gaya hidup digital di tengah masyarakat harus sekaligus dapat merangkap penanganan dan penyelesaian dampak pandemi covid 19, karena Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk tahun ini masih komitmen melakukan interaksi online dengan masyarakat antara lain:
1. Menyediakan platform digital atau teknologi.
2. Menjamin kualitas dan konsistensi supply secara online untuk memenuhi permintaan pasar.
"Ekonomi Digital akan dapat menjadi lokomotif dalam pertumbuhan ekonomi pasca pandemi pada Tahun 2022, jika kita berada dalam satu pemahaman bersinergi, saling mengisi dalam rangkul teknologi digital untuk ekonomi digital", tutur Kadis Evans.
Oleh karena itu Mantan Kepala Badan Kesbangpol Sulut ini berharap dengan adanya pelaksanaan workshop ini akan semakin menggairahkan gaya hidup kita, gaya hidup masyarakat ke arah digital, sehingga bersama-sama kita bisa mendorong kreativitas dan perluasan kegiatan ekonomi masyarakat, yang sudah tentu dapat mendukung kemajuan daerah, mewujudkan Sulawesi Utara maju dan sejahtera sebagai pintu gerbang Indonesia ke Asia Pasifik, serta berkontribusi terhadap pembangunan nasional untuk Indonesia maju
Hadir dalam workshop ini, Ketua KADIN Sulawesi Utara Rio Dondokambey, Direksi BSG, Pimpinan Telkom, Pimpinan Lintasarta.
(ELVIS)
0 Komentar