Evans Steven Liow: Birokrat Visioner Sulut yang Menginspirasi dengan Integritas dan Ketenangan

Sulut1news.com, Manado – Di tengah dinamika birokrasi yang penuh tantangan, nama Evans Steven Liow, S.Sos., MM. telah menjadi simbol kepemimpinan yang humanis, profesional, dan visioner di Sulawesi Utara (Sulut). Menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sulut, Liow bukan hanya seorang pejabat, melainkan sosok langka yang mampu mengurai kompleksitas persoalan dengan pendekatan strategis dan penuh kepekaan sosial. Julukan “Mr. Problem Solving” yang melekat padanya bukanlah sekadar label, tetapi cerminan dari dedikasinya yang telah teruji dalam berbagai capaian monumental.

Karier Liow di birokrasi adalah kisah inspiratif tentang dedikasi dan inovasi. Saat menjabat sebagai Camat Touluaan, ia sukses menggagas program Bangga Desa, yang mengangkat potensi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kerenovasiannya berlanjut ketika ia menjadikan Kota Manado sebagai pilot project nasional E-KTP, sebuah langkah revolusioner dalam modernisasi administrasi kependudukan. Sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Liow menunjukkan kepiawaiannya dengan menyelamatkan partisipasi kontingen PON Riau, memastikan Sulut tetap berprestasi di kancah nasional.

Namun, salah satu pencapaian yang paling mencuri perhatian adalah inisiatifnya menggelar program nikah massal lintas agama di Sulut. Program ini tidak hanya menjadi simbol harmoni keberagaman, tetapi juga menegaskan komitmen Liow dalam merajut kebersamaan di tengah pluralitas masyarakat Sulut. Atas dedikasinya terhadap para pejuang kemerdekaan, Liow dianugerahi Bintang Legion Veteran RI 2018, sebuah penghargaan bergengsi yang hanya diberikan kepada tokoh dengan integritas dan kontribusi luar biasa.

Di bawah kepemimpinan Liow, Dinas Kominfo Sulut telah bertransformasi menjadi lebih dari sekadar corong informasi pemerintah. Kini, Kominfo menjadi pelopor dalam membina literasi digital dan etika bermedia sosial, menjawab tantangan era informasi yang kian kompleks. Liow dengan tegas mengimbau masyarakat untuk bijak menyikapi informasi, menghindari hoaks, dan menjaga harmoni sosial. “Kominfo bukan hanya penghubung, tetapi juga penjaga marwah demokrasi,” tegasnya dalam sebuah pernyataan resmi yang mencerminkan visi besarnya.

Langkah inovatifnya termasuk kampanye anti-hoaks dan edukasi digital yang menjangkau berbagai lapisan masyarakat, dari pelajar hingga komunitas pedesaan. Dengan pendekatan yang inklusif, Liow memastikan bahwa Sulut tidak hanya maju dalam teknologi, tetapi juga dalam nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan.

Meski kariernya dipenuhi prestasi, Liow tidak luput dari kritik, bahkan komentar bernada miring dari segelintir pihak. Namun, ia menanggapi setiap serangan dengan sikap yang mencerminkan kedewasaan berdemokrasi. Tanpa terpancing emosi, Liow justru memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga etika dalam berpendapat. “Jika kritik berubah menjadi penghinaan, maka hilanglah esensi demokrasi. Kita bukan manusia sempurna, tapi marilah menjaga etika dan kehormatan,” ujarnya dengan penuh wibawa, menyindir tajam namun tetap elegan dan sesuai koridor hukum.

Sikap ini menegaskan posisinya sebagai seorang negarawan yang tidak hanya bekerja untuk jabatan, tetapi juga untuk menjaga martabat birokrasi dan akal sehat publik. Ketenangannya dalam menghadapi badai kritik menjadi teladan bagi banyak pihak, menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati tidak diukur dari seberapa keras seseorang membalas, tetapi seberapa bijak ia menjaga harmoni.

Sebagai alumni Lemhannas RI, Liow memiliki latar belakang kuat di bidang keagamaan, sosial, dan pendidikan, yang memperkaya wawasannya sebagai birokrat. Dedikasi dan loyalitasnya terhadap masyarakat Sulut telah menjadikannya sosok yang dihormati, tidak hanya sebagai pejabat, tetapi juga sebagai inspirator. Ia bukan sekadar memimpin dinas, tetapi juga menjadi penjaga nilai-nilai demokrasi dan integritas pemerintahan.

Di tengah arus informasi yang kian cepat dan kompleks, Evans Steven Liow tampil sebagai jangkar ketenangan. Ia tidak berupaya membungkam kritik, melainkan mengarahkan diskursus publik ke arah yang lebih konstruktif dan bermartabat. Bagi Sulut, Liow adalah lebih dari sekadar birokrat; ia adalah pemimpin yang menginspirasi, menjaga harmoni, dan membawa harapan akan masa depan yang lebih baik.

Dengan visi dan integritasnya, Evans Steven Liow membuktikan bahwa seorang birokrat tidak hanya bekerja untuk menyelesaikan masalah, tetapi juga untuk membangun legacy kebaikan yang abadi. Sulawesi Utara beruntung memiliki sosok seperti Liow—seorang pemimpin yang tak hanya bekerja, tetapi juga menginspirasi.

(ELVIS)

Posting Komentar

0 Komentar