Sulut1news.com, Vatikan — Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Sabtu (26/4), yang dihadiri oleh para pemimpin dunia dari berbagai negara. Di tengah momen duka itu, sebuah pertemuan penting terjadi antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dalam pertemuan singkat di sela-sela acara, Trump secara tegas mengecam agresi Rusia di Ukraina, khususnya serangan terhadap wilayah-wilayah sipil. Melalui akun resminya di Truth Social pada Minggu (27/4), Trump menulis, "Tidak ada alasan bagi Putin untuk menembakkan rudal ke wilayah sipil, kota-kota besar dan kecil, selama beberapa hari terakhir."
Trump juga menyerukan perlunya segera diwujudkan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina, menegaskan bahwa jalan menuju perdamaian adalah satu-satunya solusi yang layak bagi semua pihak.
Presiden Zelensky menyambut positif pertemuan tersebut, menyebutnya sebagai momen yang sangat simbolis. Ia menilai pertemuan ini bisa menjadi langkah bersejarah, apabila mampu melahirkan terobosan nyata menuju perdamaian.
"Pertemuan ini membawa harapan baru. Jika menghasilkan pencapaian bersama, ini akan menjadi bagian penting dari sejarah perjuangan rakyat Ukraina," ujar Zelensky.
Semangat perdamaian yang diusung dalam pertemuan ini seolah menjadi penghormatan terakhir bagi Paus Fransiskus, yang sepanjang hidupnya dikenal sebagai sosok yang gigih memperjuangkan dialog, rekonsiliasi, dan penghentian segala bentuk kekerasan.
Banyak pihak berharap, seruan gencatan senjata yang disuarakan Trump dan disambut Zelensky ini akan membuka jalan bagi dimulainya proses negosiasi yang lebih serius. Perdamaian yang didambakan tidak hanya oleh Ukraina dan Rusia, tetapi juga oleh dunia, kini terasa semakin mungkin untuk diwujudkan — sejalan dengan cita-cita luhur yang selalu diperjuangkan oleh mendiang Paus Fransiskus.
(EL)
0 Komentar