Sulut1news.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa pendanaan untuk transisi energi terbarukan di Indonesia, termasuk dalam skema Just Energy Transition Partnership (JET-P), tetap berjalan meskipun ada perubahan kebijakan dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump 2.0.
"Kita tahu bahwa Trump 2.0 mencabut investasi ini, tapi saya telah bertemu dengan IMF dan Bank Dunia, mereka masih berkomitmen untuk melakukan ini. Jadi, JET-P dan ASEC (Asian Zero Emission Community) masih tetap berjalan," ujar Airlangga dalam Indonesia Economic Summit pada Selasa (18/2/2025).
Proyek Energi Terbarukan Tetap Berjalan
Menurut Airlangga, meski ada dinamika global, pendanaan untuk transisi energi di Indonesia masih bisa terus dilakukan. Beberapa proyek yang tetap berjalan dalam skema JET-P dan ASEC meliputi pembangkit listrik panas bumi di Muara Laboh, Sumatera Barat, serta proyek Waste to Energy di Langkawi dan beberapa wilayah lainnya.
"Saya kira kita akan terus maju dengan JET-P ini, serta ASEC yang juga mendapat dukungan dari pemerintah Jepang," tambahnya.
JET-P dan Komitmen Internasional
JET-P merupakan kemitraan strategis antara pemerintah Indonesia dan International Partners Group (IPG) yang terdiri dari beberapa negara, termasuk Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Uni Eropa. Inisiatif ini pertama kali diluncurkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 16 November 2022.
IPG sendiri telah berkomitmen mengucurkan pendanaan sebesar US$ 20 miliar untuk mendukung transisi energi di Indonesia. Dana ini akan digunakan untuk berbagai proyek yang mendukung target netralitas karbon dan pengurangan emisi.
Meskipun AS di bawah Trump 2.0 menarik diri dari pendanaan JET-P, komitmen dari lembaga keuangan global seperti IMF dan Bank Dunia, serta negara-negara lain dalam IPG, menjadi angin segar bagi kelangsungan transisi energi di Indonesia.
Masa Depan Energi Terbarukan di Indonesia
Indonesia terus mendorong pengembangan energi terbarukan sebagai bagian dari agenda keberlanjutan. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk Jepang melalui ASEC, pemerintah optimistis proyek-proyek energi hijau di Tanah Air dapat terus berkembang.
Dengan pendanaan yang tetap mengalir, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pengurangan emisi dan meningkatkan penggunaan energi ramah lingkungan demi masa depan yang lebih berkelanjutan.
Redaksi | Sulut1news.com
0 Komentar