Sulut1news.com, Jakarta – Indonesia resmi menjadi anggota penuh kelompok ekonomi BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Keputusan ini dipandang sebagai langkah strategis yang berani oleh Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional.
Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Laksono, menyambut positif kabar tersebut dan memuji langkah Presiden Prabowo sebagai bentuk terobosan baru dalam politik luar negeri Indonesia. "Ini adalah langkah berani dan visioner dari Presiden Prabowo untuk meningkatkan daya tawar dan posisi Indonesia di berbagai forum multilateral. Langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah sahabat semua bangsa dan berkomitmen untuk kerja sama global," ujar Dave dalam pernyataannya kepada wartawan, Selasa (7/1/2025).
Dave juga menyoroti adanya kekhawatiran dari sebagian pihak mengenai dampak keanggotaan Indonesia di BRICS terhadap hubungan dengan negara-negara Barat. Namun, ia menegaskan bahwa Indonesia tetap teguh pada prinsip politik luar negeri bebas aktif. "Kekhawatiran itu wajar, tetapi kita harus ingat bahwa politik luar negeri Indonesia selalu bersifat independen, bebas aktif, dan menjunjung tinggi kepentingan nasional. Keanggotaan di BRICS tidak akan mengesampingkan hubungan kita dengan mitra-mitra strategis lainnya, termasuk negara-negara Barat," jelasnya.
Bergabungnya Indonesia dalam BRICS memberikan peluang baru dalam kerja sama ekonomi, perdagangan, dan teknologi. Kelompok ini dikenal sebagai salah satu kekuatan ekonomi global, mewakili hampir 40% populasi dunia dan lebih dari seperempat PDB global.
Langkah Indonesia ini juga dianggap sebagai sinyal kuat dalam membangun kerja sama yang lebih inklusif di tengah perubahan dinamika geopolitik global. "BRICS menjadi wadah penting untuk membahas isu-isu global dengan pendekatan yang lebih seimbang dan saling menguntungkan. Indonesia memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam membentuk kebijakan yang lebih adil di tingkat internasional," tambah Dave.
Dengan keanggotaan penuh ini, Indonesia diharapkan dapat memperkuat pengaruhnya dalam membangun arsitektur ekonomi global yang lebih adil dan inklusif, sekaligus mempertahankan hubungan harmonis dengan seluruh mitra strategis di berbagai belahan dunia.
(EL)
0 Komentar