Sulut1news.com, Jakarta - Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Indonesia tidak akan terlibat dalam blok militer mana pun saat bertemu Presiden Tiongkok, Xi Jinping, di Beijing, Sabtu (9/11). Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyampaikan komitmen Indonesia untuk mempertahankan kebijakan luar negeri bebas aktif dan menjauhkan diri dari politik aliansi yang bisa merugikan pihak ketiga.
"Kami akan tetap berpegang pada prinsip bebas aktif dan tidak akan bergabung dengan aliansi militer atau blok eksklusif yang ditujukan untuk menghadapi negara lain," kata Prabowo sebagaimana dikutip dari media pemerintah Tiongkok, Xinhua. Prabowo menekankan bahwa Indonesia ingin menjalin kerja sama yang adil dan saling menguntungkan dengan berbagai negara.
Indonesia juga berencana meningkatkan kolaborasi dengan Tiongkok dalam forum internasional, seperti G20, guna memperkuat suara negara-negara berkembang dalam menghadapi tantangan global. Ini menjadi bagian dari peran Indonesia dalam memberikan kontribusi yang lebih signifikan bagi kestabilan dan kemakmuran dunia.
Langkah Indonesia menuju kebijakan luar negeri yang lebih dinamis semakin terlihat setelah secara resmi mendaftar sebagai anggota BRICS, forum ekonomi yang dipelopori Tiongkok dan Rusia. BRICS kerap disebut sebagai tandingan dari Kelompok 7 (G7) yang didominasi negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan sekutunya. Saat ini, Indonesia masih dalam proses untuk menjadi anggota penuh organisasi tersebut sebagai wujud konsistensi pada prinsip bebas aktif.
Sebagai anggota G20, Indonesia berada di antara kekuatan-kekuatan besar dunia seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia. Di tengah ketegangan yang semakin meningkat antara AS dengan Tiongkok dan Rusia, posisi Indonesia sebagai pihak netral menjadi nilai tambah yang dapat memperkuat stabilitas kawasan dan mendorong solusi damai.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo juga menegaskan dukungan Indonesia terhadap Prinsip Satu Tiongkok (One-China Policy) dan mengapresiasi upaya pemerintahan Xi Jinping dalam mendukung perjuangan Palestina. Selain itu, kedua pemimpin berdiskusi tentang peningkatan kerja sama di berbagai sektor, termasuk ekonomi, pertahanan, dan proyek pembangunan strategis.
Pernyataan ini kembali menunjukkan bahwa Indonesia berkomitmen pada politik luar negeri bebas aktif dan bersedia menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak demi kesejahteraan bersama.
(ELVIS)
0 Komentar