Deflasi Sulawesi Utara: Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Dorong Peningkatan Pasokan dan Distribusi, Bukan Penurunan Daya Beli

Sulut1news.com, Manado – Pada periode Juli hingga September 2024, Provinsi Sulawesi Utara mencatatkan deflasi yang signifikan. Andil deflasi pada bulan Juli sebesar 0,12%, diikuti oleh 0,03% pada Agustus, dan puncaknya 0,54% pada September. Berdasarkan kelompoknya, penurunan harga di Kota Manado terutama disebabkan oleh deflasi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, yang memiliki pengaruh besar dalam pola konsumsi masyarakat Sulawesi Utara. Pada Juli 2024, kelompok ini menyumbang deflasi sebesar 0,17%, yang kemudian meningkat tajam menjadi 0,60% pada September.

Kelompok Pakaian dan Alas Kaki juga memberikan kontribusi deflasi sepanjang periode tersebut, dengan andil deflasi berturut-turut sebesar 0,01% pada Juli, 0,02% pada Agustus, dan 0,05% pada September. Selain itu, Kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga turut memberikan andil deflasi sebesar 0,01% pada Agustus dan September.

Penurunan harga pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau terutama disebabkan oleh penurunan harga komoditas pangan, seperti tomat dan beras, seiring dengan peningkatan pasokan yang stabil di tengah permintaan yang terjaga. Panen tomat di daerah Langowan, Minahasa, serta dari Provinsi Sulawesi Tengah, mendorong penurunan harga di pasar. Sementara itu, panen beras di Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kota Kotamobagu, ditambah dengan pasokan beras dari Sulawesi Tengah, semakin memperkuat deflasi di Manado. Selain itu, daging ayam ras juga mengalami penurunan harga akibat panen yang meningkat di Kota Kotamobagu.

Dari sisi permintaan, hasil survei Bank Indonesia menunjukkan kondisi yang stabil. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Kota Manado pada September 2024 tercatat sebesar 137,7, menunjukkan optimisme masyarakat. Hal ini diperkuat oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IEK) yang berada di angka 113,7 dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 161,7, mencerminkan harapan terhadap perekonomian jangka panjang.

Penjualan barang ritel juga meningkat secara tahunan, dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) Kota Manado pada triwulan III 2024 tumbuh sebesar 8,01% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, yang mencatatkan peningkatan sebesar 6,13%. Selain itu, permintaan untuk bahan bakar kendaraan bermotor meningkat signifikan, dengan pertumbuhan IPR Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar 15,12% pada periode yang sama.

Di sisi lain, sektor transportasi mencatatkan inflasi sebesar 0,13% pada September 2024, sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi. Jumlah penumpang transportasi udara juga mengalami kenaikan sebesar 12,25% pada triwulan III 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
(ELVIS)

Posting Komentar

0 Komentar